Remaja Putri di Ogan Ilir Derita Gizi Buruk, Hanya Bisa Terbaring

Dinkes pantau kondisi rawat jalan korban gizi buruk

Ogan Ilir, IDN Times – Seorang remaja putri berinisial YL (12) dari Ogan Ilir, Sumatra Selatan, tengah berjuang melawan gizi buruk. Tubuhnya yang kurus kering hanya mampu terbaring di tempat tidur, tak mampu beraktivitas seperti anak seusianya. Kehidupan dalam kemiskinan membuat kondisi YL semakin memburuk.

YL telah kehilangan ayahnya sejak kecil, sementara ibunya meninggalkannya ketika ia baru berusia 4 tahun. Sehari-hari, YL tinggal bersama neneknya, Waniah (70), yang hidup dalam keterbatasan. Mereka mengandalkan belas kasihan dari tetangga yang kadang-kadang datang membawa makanan.

Kasus ini viral di Ogan Ilir, hingga akhirnya YL mendapat perhatian pemerintah daerah. Dirinya dievakuasi Dinas Kesehatan (Dinkes) OI untuk mendapat perawatan di rumah sakit.

Kondisi memburuk sejak April 2024

Remaja Putri di Ogan Ilir Derita Gizi Buruk, Hanya Bisa TerbaringPemeriksaan kesehatan terhadap YL, remaja pengidap gizi buruk di Ogan Ilir (Dok: Dokkes Polres Ogan Ilir)

Kondisi YL mulai memburuk sejak April 2024. Menurut Aiptu Husni Mubarok, PS Kasi Dokkes Polres Ogan Ilir, keluarga tersebut tak mampu membawa YL ke puskesmas karena keterbatasan biaya dan tidak memiliki jaminan kesehatan.

Saat pertama ditangani dokter, berat badan YL hanya 25 kilogram dengan tinggi badan 147 sentimeter. Berat badannya jauh dari ideal yang seharusnya mencapai 40 kilogram untuk usia 12 tahun. Dokter pun segera melakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tes darah, urine, rontgen, dan penilaian status gizi.

"Selain mengalami gizi buruk, hasil laboratorium menunjukkan Yola menderita anemia ringan dengan kadar hemoglobin (HB) 8,6 dan didiagnosa mengalami infeksi saluran kemih (ISK)," jelas dia.

YL hanya jalani rawat jalan

Remaja Putri di Ogan Ilir Derita Gizi Buruk, Hanya Bisa TerbaringPemeriksaan kesehatan terhadap YL, remaja pengidap gizi buruk di Ogan Ilir (Dok: Dokkes Polres Ogan Ilir)

Setelah kasus YL mendapat perhatian dari pemerintah daerah, ia segera dievakuasi ke rumah sakit oleh Dinas Kesehatan Ogan Ilir untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Dokter melakukan serangkaian pemeriksaan termasuk tes darah, urine, dan rontgen untuk menilai status kesehatannya.

Meskipun dokter menyarankan YL untuk rawat inap guna pemantauan lebih lanjut, neneknya, Waniah, meminta agar cucunya menjalani rawat jalan. Selama masa pemulihan, YL akan dipantau oleh tim medis dari Dinkes, Puskesmas, dan Urkes Polres Ogan Ilir. Ia juga dianjurkan untuk meningkatkan asupan protein dan mengonsumsi susu yang telah disediakan tim gizi rumah sakit.

"Kami berharap YL segera pulih dan dapat menjalani kehidupan seperti remaja lainnya," pungkas Husni.

Baca Juga: Apa Perbedaan Stunting dengan Gizi Buruk? Sering Dikira Sama!

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya