Profil Irjen Eko Indra Heri, Anak Serma Berpangkat Jenderal Polisi

Eko dimutasi dari Polda Sumsel ke Mabes Polri 

Palembang, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Eko Indra Heri, resmi ditarik ke Mabes Polri usai rotasi di lingkungan perwira tinggi (Pati). Pria kelahiran 23 November 1964 tersebut merupakan Pati Polri asal Palembang, Sumsel.

Masa kecil hingga remaja dihabiskan Eko di Kawasan Talang Betutu. Eko merupakan anak seorang pensiuan anggota TNI AU. Ayahnya bertugas di Korps Pasukan Khas (Kopasgat) dengan pangkat terakhir Sersan Mayor W Sardjono.

Sebagaimana anak tentara lazimnya, Eko sejatinya ingin berkarier sebagai anggota TNI. Dirinya sempat mendaftar di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1987.

Alumni SMA 13 Palembang tersebut merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Pilihannya bergabung dinas kemiliteran saat itu merupakan cara agar adik-adiknya dapat sekolah. Dirinya beranggapan, melanjutkan sekolah menjadi taruna tidak akan menyulitkan ekonomi orangtuanya.

Tahun pertama tes, Eko gagal menjadi seorang Taruna. Namun pada tahun kedua, ia lolos Akademi Polisi (Akpol) tepatnya pada 1988. Eko malang melintang mengisi jabatan strategis di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Polri.

Setelah 15 tahun bertugas, Eko pulang ke kampung halaman. Ia sempat diangkat sebagai Kasat Pidum Ditreskrimum Polda Sumsel pada 2003 silam. Dua tahun berselang, dirinya juga sempat menjadi Kapolres Lahat di 2005.

Eko beberapa kali menduduki jabatan sebagai Kapolres. Dua tahun berikutnya, Eko ditarik untuk menduduki jabatan sebagai Kapolres Demak pada 2007 silam.

Setelah itu, dirinya malang melintang di bagian SDM PolriKasubbag Sisdalpers Bagian Jiansis Rojianstra SDE SDM Polri, lalu Gadik Utama Dit Akademik PTIK. Eko pun sempat menjadi Karo SDM Polda Lampung pada 2011, sebelum ditarik menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Watpers SSDM Polri.

Tahun berikutnya, Eko dipercaya mengisi jabatan sebagai Kabag Penkompeten Robinkar SSDM Polri tahun 2013, lalu Kabagren Rojianstra SSDM Polri di tahun 2014 dan Karojianstra SSDM Polri tahun 2015.

Dianggap matang dalam bidang SDM, Eko diangkat sebagai Asisten SDM Kapolri. Ketika itu, jabatannya masih Brigadir Jenderal (Brigjen). Tak lama dirinya diangkat Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) Pol.

Barulah 1 Mei 2020, Eko dimutasi sebagai Kapolda Sumsel. Usai Telegram Rahasia (TR) yang ditandatangani Jenderal Listyo Sigit Prabowo hari ini, Rabu (25/8/20210, Eko kembali ditarik ke Mabes Polri. Dirinya ditunjuk untuk menjadi Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri.

Eko juga baru-baru ini dilantik sebagai guru besar, menjadi profesor dalam bidang SDM di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK). Selain sebagai polisi, Eko juga merupakan tenaga pengajar.

Dirinya selalu berpesan kepada masyarakat agar selalu berbuat kebaikan tanpa memedulikan etnis, agama, dan warna kulit. Menurutnya, kebaikan akan membuat lingkungan sekitar menjadi lebih baik.

Dirinya pun kerap berpesan terhadap generasi muda agar selalu menambah ilmu, dan tidak berpuas diri dengan capaian yang didapat.

"Kita menghadapi tantangan perubahan zaman. Saya harap penganugerahan sebagai guru besar ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas, terutama generasi milenial untuk terus mencari ilmu dan meningkatkan kualitasnya," ungkap Eko Indra Heri.

Baca Juga: [BREAKING] Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri Ditarik ke Mabes Polri 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya