Pria Paruh Baya Lompat ke Sungai Musi dari Jembatan Ampera

Korban berhasil diselamatkan tim Satpolairud saat patroli

Palembang, IDN Times - Percobaan bunuh diri dilakukan seorang laki-laki paruh baya di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). Pria berinisial SG (63) melompat dari atas Jembatan Ampera, namun berhasil diselamatkan Satpolairud Palrestabes Palembang saat berpatroli di Sungai Musi.

"Korban berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup. Anggota melihat korban melompat dari atas jembatasan di kawasan Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan IT 1, Palembang," ungkap Kasat Polairud Polrestabes Palembang, Kompol Suprawira, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga: Modus Curhat, Mahasiswa Ajak Siswi SMP Bersetubuh di Indekos 

1. Korban langsung dibawah ke RS

Pria Paruh Baya Lompat ke Sungai Musi dari Jembatan AmperaKorban SG (63) mendapat perawatan di RS Pelabuhan Boombaru usai melakukan percobaan bunuh diri (Dok: istimewa)

Tubuh korban berhasil dibawa anggota ke daratan setelah melompat ke Sungai Musi. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan Boom Baru untuk mendapat pertolongan.

"Dari saku celana korban ditemukan KTP dan uang tunai Rp15 ribu," jelas dia.

Baca Juga: Pemuda di Empat Lawang Tewas Setelah Minum Racun Akibat Putus Cinta

2. Polisi belum tahu motif pelaku mengakhiri hidup

Pria Paruh Baya Lompat ke Sungai Musi dari Jembatan AmperaIlustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Polisi telah memberitahu kejadian percobaan bunuh diri tersebut ke pihak keluarga, lalu mencari tahu motif korban hendak mengakhiri hidup. Saat ditemukan tidak ada luka di tubuh korban, dan masih dalam perawatan di RS.

"Untuk penyebabnya belum diketahui. Korban masih belum bisa diajak bicara dan masih trauma pasca terjun dari Jembatan Ampera," kata Suprawira.

3. Keluarga kaget korban mau akhiri hidup

Pria Paruh Baya Lompat ke Sungai Musi dari Jembatan Amperailustrasi bunuh diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Anak dan istri korban tak lama setelah kejadian langsung datang ke RS Boom Baru. Dari keterangan keluarga, korban keluar rumah siang hari menggunakan sepeda untuk belanja.

"Kita tidak tahu masalah dan alasannya dia loncat. Tapi jam 11 siang tadi dia izin pergi ke ke pasar membawa sepeda," ungkap istri korban WT (60).

WT baru mendapat informasi dari RT di rumahnya dan bergegas menuju RS untuk melihat suaminya. "Terakhir memang lihat keadaannya lesu tapi tidak mau cerita apa-apa," tutup dia.

4. Masalah kejiwaan bukan hal sepele

Pria Paruh Baya Lompat ke Sungai Musi dari Jembatan Amperasatupersen.net

Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Kamu juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293 atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Baca Juga: Kecewa Tak Dibelikan Motor, Remaja di Lubuk Linggau Gantung Diri

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya