Praktik Dokter Gigi di Tengah Pandemik, Ganti APD Tiap Pasien Berbeda

Siapkan APD lengkap untuk cegah penularan virus COVID-19

Palembang, IDN Times - Sejak COVID-19 dinyatakan menjadi pandemik, praktik dokter gigi di seluruh Indonesia diminta tak membuka praktik untuk mencegah penyebaran virus. Seiring berjalan waktu, sejak pemerintah menetapkan transisi menuju new normal atau normal baru, dokter gigi sudah mulai membuka praktik.

Salah satu dokter gigi di Palembang, Masayu Rizkika Fathiyah kepada IDN Times mengatakan, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) mengeluarkan rekomendasi agar dokter gigi yang melakukan praktik, memastikan protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat.

"Masa awal pandemik memang agak berat, kami diimbau menunda praktik kecuali emergency. Kami harus menyiapkan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) untuk melakukan tindakan," ujar dia, Selasa (15/9/2020).

1. Selalu ganti APD untuk pasien yang berbeda

Praktik Dokter Gigi di Tengah Pandemik, Ganti APD Tiap Pasien BerbedaDokter gigi, Masayu Rizkika Fathiyah (IDN Times/Rangga Erfizal)

Rizkika wajib menggunakan hazmat, masker medis, pelindung wajah, sarung tangan medis, kacamata, dan pelindung sepatu. Menurutnya, hal ini jadi ketentuan yang wajib dilakukan setiap dokter saat memeriksa gigi.

"APD lengkap ini sekali pakai saja. Setiap ada pasien baru pasti kita ganti. Dalam sehari bisa tiga pasien yang kita periksa," jelas dia.

Saat praktik di masa pandemik, ia tidak mengenakan biaya bagi penambahan APD. Kesediaan APD sudah masuk dalam biaya perawatan.

Baca Juga: Makan di Resto Ternyata Lebih Berisiko Tertular Ketimbang di Salon

2.

Praktik Dokter Gigi di Tengah Pandemik, Ganti APD Tiap Pasien BerbedaPemasangan APD wajib dilakukan dokter gigi yang akan praktek (IDN Times/Rangga Erfizal)

Hal itu dilakukan karena lokasi praktik, rentan menjadi tempat penyebaran virus. Khususnya saat pemeriksaan gigi pasien. Virus dapat menyebar melalui aerosol (partikel cair), saat bicara, batuk, atau bersin.

"Untuk penelitian belum ada, namun ditakutkan ada aerosol dari alat scaling. Aerosol itu 30 detik sama saja dengan satu kali bersentuh orang terinfeksi, hal ini lah yang ditakutkan dari praktik dokter gigi di awal pandemik," ujar 

Rizkika menjelaskan, pasien yang datang akan diperiksa kondisi suhu tubuhnya, lalu diminta mencuci tangan sebelum masuk ruangan periksa. Tahapan-tahapan protokol kesehatan ini wajib dilakukan jika ingin memeriksa gigi.

"Pasien diminta melaksanakan protokol kesehatan terlebih dahulu. Kita pastikan mereka tidak memiliki gejala batuk dan demam, baru kita mau mengambil tindakan," jelas dia.

3. Banyak pasien mengeluh perawatan gigi yang tertunda

Praktik Dokter Gigi di Tengah Pandemik, Ganti APD Tiap Pasien BerbedaIlustrasi pemeriksaan gigi saat pandemik (IDN Times/Rangga Erfizal)

Setelah sempat berapa bulan tidak membuka praktik, banyak pasien yang kembali datang memeriksakan gigi. Rizkika tidak menampik banyak pasien yang mencoba melanjutkan pemeriksaan giginya setelah lama tertunda. 

"Akhirnya banyak pasien yang datang lagi, keluhan mereka ada yang bolongnya tambah besar atau keluhan sebelum pandemik," tutup dia. 

Baca Juga: Protokol Kesehatan Diusul Jadi Perda, DPRD Palembang Tunggu Pemkot

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya