Palembang Kembali Diselimuti Kabut Asap, Pemadaman Darat Kesulitan

Api sulit padam karena lahan gambut dan kanal yang kering

Palembang, IDN Times - Kualitas udara di Palembang kembali memburuk akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kembali meningkat dan berstatus berbahaya di angka 313 mikro gram per meter kubik. Angka ISPU naik bertahap sejak tengah malam. Penyebabnya diduga akibat karhutla di wilayah Palem Raya, Jungkal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan sekitarnya.

"Benar (kualitas udara berbahaya atau hitam)," ungkap Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto, Sabtu (28/10/2023).

Baca Juga: Kualitas Udara di Sumsel Masih Buruk Meski Hujan, Ini Penjelasan BMKG

1. Titik Api mencapai angka 415 titik

Palembang Kembali Diselimuti Kabut Asap, Pemadaman Darat KesulitanIlustrasi Karhutla (Doc. BNPB)

Memburuknya kualitas udara juga dipengaruhi hotspot yang mengalami peningkatan. Dari data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) hingga pukul 11.00 WIB kemarin, ada sekitar 415 titik api dan yang terbanyak di OKI hingga 274 titik.

"Kondisi sore kemarin di Semambu, wilayah Palem Raya dan Jungkal masih pemadaman. Kondisi kemarin sore sumber airnya minim, jadi tidak tuntas pemadaman. Tangki tidak bisa masuk sampai TKP, juga untuk back up-nya," jelas Ferdian.

Baca Juga: 95 Orang Warga OKI Terjangkit ISPA Tiap Hari karena Kabut Asap

2. Kanal sudah alami kekeringan

Palembang Kembali Diselimuti Kabut Asap, Pemadaman Darat KesulitanIlustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Ferdian menambahkan, beberapa titik kebakaran baru terpantau kembali terjadi di wilayah Cengal. Sedangkan untuk wilayah Jungkal, kebakaran telah mencapai 5.000 hektare (Ha).

"Api sulit padam karena wilayahnya merupakan gambut. Saat ini air semakin minim, sedangkan kanal primer sudah kering," jelas dia.

3. Hujan belum merata di lokasi karhutla

Palembang Kembali Diselimuti Kabut Asap, Pemadaman Darat Kesulitan(Tim Manggala Agni saat berupaya memadamkan api di desa Serdang kecamatan Pampangan OKI) IDN Times/istimewa

Petugas Manggala Agni yang diturunkan untuk pemadaman di Jungkal telah mencapai 66 orang. Mereka bermalam di lokasi untuk berjibaku menghalau api agar tidak terus meluas.

"Pemadaman darat masih tetap dilakukan, tapi memang lebih efektif hujan intensitasnya lebih besar. Kita (pemadaman darat) hanya menghambat pergerakan (api), tapi untuk memadamkan 100 persen tidak bisa karena ini sudah terlalu luas, sudah dua bulan," tutup dia.

Baca Juga: Kabut Asap Kota Padang Ternyata Kiriman dari 4 Provinsi Tetangga

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya