Palembang Banjir! Wawako Sebut Pompa Air Tak Berfungsi, Ini Kata Walhi

Kolam retensi dan ruang terbuka masih minim dan kurang

Palembang, IDN Times - Sejumlah kawasan di Kota Palembang menjadi wilayah rawan banjir seperti di Jalan R Sukamto, Kolonel Haji Burlian, Basuki Rahmad, A Rivai, hingga Sekip Bendung, dari tahun ke tahun selalu banjir saat diterpa hujan deras.  

Seperti hujan yang mendera Palembang pada Kamis (19/12) kemarin, kawasan tersebut kembali tergenang dan membuat aktivitas rumah tangga dan lalu lintas terganggu. 

Dihadapkan pada kondisi seperti itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengklaim, hal itu terjadi karena kondisi pompa air yang ada di Sekip Bendung belum berfungsi, sehingga air yang datang dari hujan tidak tertampung. Hasilnya, air meluber hingga ke jalanan.

"Kita akan koordinasikan dengan PU untuk segera memungsikan pompa bendung. Kita usahakan kalau hujan di kota Palembang tidak akan lagi banjir," ungkap Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, Kamis (19/12).

1. Wakil Wali Kota Palembang sebut pompa air di Sekip Bendung tidak berfungsi

Palembang Banjir! Wawako Sebut Pompa Air Tak Berfungsi, Ini Kata WalhiWakil Wali kota Palembang Fitrianti Agustinda (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Wanita yang akrab disapa Finda itu mengungkapkan, dampak dari banjir tersebut membuat banyak masyarakat harus kehilangan waktu di jalan, akibat tingginya genangan air yang menyebabkan kemacetan. 

Finda melanjutkan, untuk kawasan Kolonel Haji Barlian yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu menjadi langganan banjir, sudah mulai berkurang karena penerapan manajemen pompa air yang baik.

"Dalam artian ada beberapa kawasan yang sudah lancar. Genangannya hanya bertahan sejam, lalu surut. Semua akan kita tanggulangi termasuk mengoperasikan sungai bendung tersebut," ungkap dia.

2. Walhi Sumsel mencatat ada empat kecamatan di Palembang yang rawan banjir

Palembang Banjir! Wawako Sebut Pompa Air Tak Berfungsi, Ini Kata WalhiKondisi genangan air sudah sering terjadi di jalan R Soekamto Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Mengomentari kondisi Palembang yang dikepung banjir ini, Manajer Isu Perkotaan, Polusi, Pesisir dan Air Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel, Puspita Indah Sari mengatakan, munculnya banjir ini karena kurangnya manajemen tata kota dan perhitungan yang baik, dari segi ruang terbuka hijau dan kolam retensi.

Walhi Sumsel menilai, kolam retensi di Palembang tidak cukup untuk menampung air. Kemudian, wilayah langganan banjir di Kota Palembang tidak hanya terjadi di kawasan jalan protokol saja.

Dari catatan kami, ada empat kecamatan yang sudah sering menjadi langganan banjir, yakni Gandus, Kecamatan Seberang Ulu II, Kecamatan Ilir Timur II dan Ilir Timur Tiga. Ini terjadi karena kurangnya daerah resapan air serta ruang terbuka hijau. Empat wilayah itu selalu berulang terjadi banjir," kata dia.

3. Ruang terbuka hijau Palembang masih minim

Palembang Banjir! Wawako Sebut Pompa Air Tak Berfungsi, Ini Kata WalhiKurangnya RTH sebabkan Palembang selalu dikepung banjir di musim hujan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Puspita menerangkan, selama tahun 2019 saja Pemkot Palembang menganggarkan dana Rp5,5 miliar untuk pembuatan dua kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Satu dibangun di bawah jembatan Musi II, dan satu di simpang PDK Soekarno Hatta.

Pemkot Palembang juga mencanangkan akan membangun 29 titik RTH. Padahal, seharunya pemerintah harus memiliki 12.018 hektare RTH dari 30 persen luas Kota Palembang yakni 40.061 hektare.

"Ruang terbuka ini untuk mencegah banjir, sebab dalam Undang-Undang Tata Ruang, sudah dijelaskan kebutuhan ruang terbuka untuk suatu kota diatur 30 persen dari total luas kota," terang dia.

"Luasan RTH kota Palembang saat ini mencapai 3.645 hektare, data itu yang masih kami analisis. Kemungkinan akan betambah, karena ada beberapa RTH yang lagi dibuat oleh Pemkot Palembang. Tetapi itu masih belum cukup untuk sampai pada angka 12.018 hektare," sambung dia.

Baca Juga: Banjir Kepung Palembang, Pemkot Salahkan Pembangunan LRT

4. Palembang masih kekurangan kolam retensi

Palembang Banjir! Wawako Sebut Pompa Air Tak Berfungsi, Ini Kata WalhiBertahan dengan banjir (IDN Times/Istimewa)

Selanjutnya, papar Puspita, Palembang masih sangat kekurangan kolam retensi. Seharusnya Palembang memiliki 77 kolam, saat ini jumlah kolam retensi yang baru dibangun Pemkot Palembang baru 28 kolam. Kondisi inilah menjadi masalah menahun, jika tidak segera dibangun kolam-kolam lainnya.

"Perlu peninjauan ulang tata ruang berdasarkan pengurangan risiko bencana, mengembangkan adaptasi bencana, memulihkan area rawa yang tersisa, perbaikan sistem jaringan sungai serta dengan tegas pemerintah harus memastikan tidak ada lagi proses pembangunan dilakukan tanpa ada KLHS dan AMDAL," papar dia.

5. Warga Sekip Bendung Palembang tak bisa beraktivitas akibat banjir

Palembang Banjir! Wawako Sebut Pompa Air Tak Berfungsi, Ini Kata WalhiBanjir banyak sebabkan kemacetan (IDN Times/Istimewa)

Hujan deras yang turun di Palembang pada Kamis (19/12) pagi, membuat wilayah Sekip Bendung terendam banjir sekitar 30 sentimeter. Akibatnya bisa ditebak, banyak warga yang terpaksa harus mengevakuasi barang berharga mereka, lantaran air masuk ke dalam rumah.

Rudi (43), warga Sekip Bendung, mengatakan, akibat banjir dirinya terpaksa mengevakuasi barang berharga dan keluarganya takut air semakin membesar.

"Anak saya terpaksa tidak masuk sekolah, karena kondisi banjir menggenangi rumah. Apalagi motor tidak bisa digunakan, karena mogok akibat banjir masuk dalam knalpot," tandas dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya