Masuki September BPBD Sumsel Waspadai Lonjakan Titik Panas
Intinya Sih...
- Kenaikan titik panas sepanjang awal September mencapai 631 titik di Sumsel.
- Tanggal 3 September terjadi lonjakan titik panas tertinggi dalam satu hari sejak awal tahun 2024.
- BPBD Sumsel mendapat bantuan 10 unit Helikopter dari BNPB untuk menghadapi kemarau 2024.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat, ada kenaikan Hotspot atau titik panas sepanjang awal September. Kenaikan tersebut terlihat sejak tanggal 1-6 September 2024, dengan total titik panas mencapai 631 titik di Sumsel.
"Jumlah titik panas sudah mencapi 631 titik panas. Jika dibandingkan dengan 10 hari terakhir di Bulan Juli yang hanya berkisar 530 titik," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel, Sudirman, Sabtu (7/9/2024).
1. Muba mendominasi tingginya titik panas
Sudirman menjelaskan, kenaikan lonjakan titik panas terjadi di tanggal 3 September 2024 kemarin mencapai154 titik. Titik panas tersebut menjadi yang tertinggi dalam satu hari sejak awal tahun 2024.
"Selama enam hari terakhir tiga wilayah mendominasi yakni Muba dengan total 153 titik panas. Lalu Muara Enim 108 titik dan Banyuasin sebanyak 101 titik," jelas dia.
Titik panas selanjutnya terjadi di wilayah Musi Rawas dengan 58 titik, Musi Rawas Utara 52 titik, Lahat 42 titik, Ogan Komering Ilir 37 titik, Ogan Komering Ulu 22 titik, Penukal Abab Lematang Ilir 15 titik. Selanjutnya Ogan Ilir 14 titik, OKU Timur 12 titik, OKU Selatan tujuh titik, Empat Lawang empat titik, dan Palembang serta Lubuk Linggau masing-masing tiga titik.
"Pagar Alam dan Prabumulih tidak ada titik panas," jelas dia.
Berikut rincian data hotspot harian pada September:
- 1 September: 63 hotspot
- 2 September: 56 hotspot
- 3 September: 154 hotspot
- 4 September: 130 hotspot
- 5 September: 94 hotspot
- 6 September: 134 hotspot
2. Titik panas terbesar terjadi di Bulan Agustus
Sudirman menambahkan, sepanjang Januari-September tercatat sudah ada sekitar 2.774 titik panas yang melanda Sumsel. Lonjaka titik panas diketahui mengalami peningkatan terbanyak di Bulan Agustus 2024 saat puncak kemarau melanda Sumsel dengan total 1.173 titik dalam satu bulan.
Titik panas tersebut berpotensi berubah menjadi Fire Spot atau titik api yang dapat mengakibatkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
"Jika hotspot terjadi selama beberapa hari di titik yang sama dilakukan pemantauan ke lokasi untuk memgetahui kondisi yang terjadi," jelas dia.
3. Patroli udara dilakukan pantau kondisi lahan di Sumsel
Menghadapi kemarau 2024, BPBD Sumsel mendapat bantuan 10 unit Helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Rinciannya delapan unit Helikopter Water Boombing dan dua Helikopter Patroli.
"Sumsel dapat tambahan helikopter Super Puma Per 1 Agustus kemarin tiba dengan total 10 helikopter," jelas dia.
Dalam sepekan terakhir berdasarkan data Manggala Agni, kebakaran lahan melanda beberapa wilayah di Sumsel. Seperti di Sungai Menang, OKI, Sanga Desa Muba, Sungai Rengit Banyuasin, Suka Mulya, Pegayut Ogan Ilir dan Sungai Rotan Muara Enim.