Kualitas Udara Palembang dan Ogan Ilir Kembali Berbahaya Hari Ini

Citra satelit menangkap sumber asap dominan dari wilayah OKI

Palembang, IDN Times - Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) menjadi dua wilayah dengan catatan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) terburuk pagi ini di Sumsel.

Hingga jam 09.00 WIB, kualitas udara di OI mencapai 723 mikrogram per meter kubik dengan indikator Berbahaya. Sedangkan kualitas udara di Palembang mencapai 326 mikrogram per meter kubik dengan indikator yang sama Berbahaya.

"Dari citra satelit terlihat sumber asap dominan dari OKI, bukan dari OI," ungkap Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristianto, Senin (30/10/2023).

Baca Juga: Kualitas Udara Disebut Membaik, Jam Belajar di Palembang Normal Lagi

1. Pemadaman difokuskan di OI

Kualitas Udara Palembang dan Ogan Ilir Kembali Berbahaya Hari IniIlustrasi Karhutla (Doc. BNPB)

Ferdian mengakui kebakaran masih terjadi di wilayah OI dan Ogan Komering Ilir (OKI). Kebakaran di OKI diketahui didominasi oleh kebakaran di wilayah Jungkal dan Pedamaran. Sedangkan di OI, pihaknya berfokus pemadaman di wilayah Pulau Semambu dan Tanjung Batu.

"Pemadaman di OI sampai dengan hari ini dilakukan di Pulau Semambu dan Tanjung Batu," jelas dia.

Baca Juga: Kualitas Udara di Sumsel Masih Buruk Meski Hujan, Ini Penjelasan BMKG

2. Titik panas alami peningkatan

Kualitas Udara Palembang dan Ogan Ilir Kembali Berbahaya Hari IniKondisi Karhutla di wilayah Sumsel (Dok: istimewa)

Dari data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Fire Hotspot pukul 11.42 WIB, titik panas terbanyak ada di OKI. Jumlahnya pun naik drastis dari hari sebelumnya. Untuk wilayah gambut, hotspot mencapai 382 titik, sementara di lahan mineral ada 204 titik.

"Saat ini saya menyusuri jalan lintas Palembang-OI-OKI. Kondisi di OI terang menuju arah OKI berasap. Arah Tanjung Senai berasap tipis," ujar dia.

3. TMC terus diupayakan diperpanjang

Kualitas Udara Palembang dan Ogan Ilir Kembali Berbahaya Hari IniIlustrasi hujan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sebelumnya, Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menerangkan, pihaknya kembali mengajukan proses Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diperpanjang untuk keempat kalinya. Proses TMC sudah dilakukan sejak awal Oktober 2023 untuk memancing awan hujan.

"TMC diperpanjang hingga 4 November 2023," ujar Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni.

Baca Juga: Intensitas Hujan Rendah, Palembang Diprakirakan Diselimuti Asap Lagi

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya