Korban Pembunuhan di Mata Merah Dinilai Tertutup dan Menyendiri
Intinya Sih...
- Korban pembunuhan di Palembang bernama Yundi Efran (27), dikenal tertutup dan jarang bergaul.
- Yundi mendapat stigma negatif karena suka mencuri barang, namun bukan barang mahal.
- Polisi masih mendalami kasus dan buru pelaku, dengan bantuan keterangan saksi dan keluarga korban.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Korban pembunuhan di Jalan Taqwa Mata Merah, Palembang, bernama Yundi Efran (27), dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Dirinya jarang bergaul dengan masyarakat setempat hingga terjadi pembunuhan, Kamis (11/7/2024) kemarin.
"Yang bersangkutan tidak bersosialisasi dengan baik di lingkungannya. Selama tinggal di sana, korban lebih menutup diri. Dia hanya terbuka dengan anak kecil, lalu sering berada di rumah," ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Sabtu (13/7/2024).
Baca Juga: Pemuda Tewas Palembang Ditikam Orang Tak Dikenal di WC
1. Korban dapat stigma negatif dari masyarakat
Harryo menambahkan, korban mendapatkan stigma negatif dari masyarakat setempat lantaran suka mencuri barang. Hanya saja, barang yang sering diambil oleh korban bukan lah barang mahal seperti makanan.
"Jadi bukan bersifat pencurian besar. Ini lah yang menjadi stigma selama korban tinggal di sana," jelas dia.
Baca Juga: Keluarga Minta Tersangka Pembunuhan Anggota Koperasi Dihukum Mati
2. Polisi dalami identitas pelaku pembunuhan
Sejauh ini polisi masih mendalami kasus pembunuhan terhadap korban Yundi yang diduga ditusuk saat mandi. Dari keterangan saksi, polisi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku.
"Belum ada (identitas tersangka), namun identitas baju apa yang digunakannya sedang kita persempit ruang lingkupnya. Semoga dalam waktu dekat kita bisa mengidentifikasi kendaraan yang digunakan tersangka," jelas dia.
3. Polisi akan periksa keterangan keluarga korban
Pihak kepolisian sedang menunggu kedatangan pihak keluarga korban dari wilayah Ogan Komering Ulu (OKU). Pihak keluarga akan dimintai keterangan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Satu minggu sebelum pembunuhan, Ketua RT sempat meminta identitas Kartu Keluarga (KK) yang bersangkutan. Kita juga menunggu keluarga korban ke Palembang untuk dimintai keterangan mengenai sejauh mana permasalahan yang dihadapi korban," tutup dia.
Baca Juga: Tersangka Matikan CCTV Sebelum Bunuh Anggota Koperasi di Palembang