Kematian Ibu Hamil Akibat COVID-19 di Sumsel Naik 3 Persen

Sumsel gencar vaksinasi ibu hamil meski stok masih terbatas

Palembang, IDN Times - Pandemik COVID-19 masih menyebar dan mulai menjangkiti ibu hamil. Mereka pun masuk kategori orang yang rentan terpapar sehingga membahayakan keselamatannya.

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Sumsel mencatat, angka Kematian ibu hamil meningkat tiga kali lipat. Hal ini diperburuk oleh pandemik COVID-19 yang menurunkan imunitas tubuh mereka. 

"Angka kematian ibu hamil di Sumsel sangat tinggi. Catatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin Palembang, 16 orang dari total 173 ibu hamil yang dirawat meninggal dunia," ungkap Ketua POGI Sumsel, Yusuf Effendi, Kamis (19/8/2021).

1. Vaksinasi ibu hamil diharapkan bisa menyelamatkan dua nyawa

Kematian Ibu Hamil Akibat COVID-19 di Sumsel Naik 3 PersenVaksinasi Ibu Hamil di RSUP Mohammad Hoesin Palembang, Kamis (19/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/

Yusuf menjelaskan, vaksinasi ibu hamil perlu dilakukan untuk mencegah kematian akibat COVID-19. Ibu hamil sudah bisa mengikuti vaksinasi dengan berbagai ketentuan. Syarat utama yakni usia kandungan sekitar 13-33 minggu.

"Dengan menyelamatkan nyawa ibu hamil, kita menyelamatkan dua nyawa, ibu dan anak," ujar dia.

Baca Juga: Gawat, Palembang Kehabisan Vaksin Dosis Pertama Lagi

2. Vaksinasi ibu hamil terkendala stok vaksin

Kematian Ibu Hamil Akibat COVID-19 di Sumsel Naik 3 PersenVaksinasi Ibu Hamil di RSUP Mohammad Hoesin Palembang, Kamis (19/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/

POGI mencatat jumlah ibu hamil di Sumsel saat ini mencapai 173.513 orang. Mereka seharusnya mendapat suntikan. Namun akibat stok terbatas, baru sekitar 20 ribu orang yang vaksinasi pada Oktober 2021.

"Saat ini permasalahannya stok vaksin terbatas. Kelanjutannya pun tergantung ketersediaan vaksin," jelas dia.

3. Dinkes akui distribusi vaksin masih terbatas

Kematian Ibu Hamil Akibat COVID-19 di Sumsel Naik 3 PersenPenyaluran vaksin di Sumatra Selatan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar menjelaskan, vaksinasi terkendala jumlah dosis yang masuk di Sumsel. Rata-rata jumlah dosis yang diterima hanya 40.000 vial per bulan, sedangkan kebutuhan Sumsel sekitar 150.000 vial.

"Ibu hamil saat ini menjadi prioritas. Mereka bisa mendatangi seluruh faskes yang ada," jelas dia.

Vaksinasi COVID-19 sudah tak lagi membatasi segmen masyarakat. Dari data Dinkes untuk dosis pertama, jumlah masyarakat penerima vaksin mencapai 1,05 juta orang. Jumlah tersebut masih jauh dari target Sumsel untuk mencapai kekebalan komunal di awal 2022.

"Jika tidak ada perubahan (Penambahan Vaksin) kemungkinan target kekebalan komunal di Sumsel pun bisa mundur," jelas dia.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Sumsel Menurun dalam 2 Pekan Terakhir

4. Yakin vaksin aman untuk ibu melahirkan

Kematian Ibu Hamil Akibat COVID-19 di Sumsel Naik 3 PersenVaksinator menunjukkan dosin vaksin yang akan disuntikan ke nakes (IDN Times/Rangga Erfizal)

Seorang ibu hamil yang menerima vaksin hari ini, Martina (27) mengatakan, dirinya mencari tahu informasi mengenai vaksinasi. Mendengar ibu hamil tidak bermasalah saat vaksin, dirinya tak lagi ragu.

"Ketika tahu vaksin tidak berbahaya bagi ibu hamil, saya langsung mendaftar untuk vaksinasi," tutup dia.

Baca Juga: Gubernur Sumsel Tolak Aturan Kartu Vaksin Syarat Masuk ke Mall

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya