Keluarga Duga Anggota TNI Tewas di Palembang Korban Dianiaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kematian Prada Jefriando Simatupang (23) masih menjadi tanda tanya bagi pihak keluarga. Mereka tak menerima prajurit TNI Batalyon Raider 200 itu disebut meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Pengacara keluarga dari LBH Horas Bangso Batak Nusantara, Aleston Manurung mengatakan, belum dapat mempercayai penyebab kematian korban lantaran belum ada hasil autopsi yang jelas sampai hari ini.
"Kalau ada orang menyampaikan, kalau pun itu benar lakalantas, tetapi disampaikan hari ini, kami menolak keras. Karena hasil autopsi baru akan keluar satu dua hari kedepan. Itu terlalu dini," ungkap Aleston, Sabtu (18/11/2023).
Baca Juga: Ketahuan Ikut Kampanye, ASN di Sumsel Diancam Dicopot dari Jabatan
1. Keluarga tunggu hasil autopsi terlebih dahulu
Aleston menerangkan, kasus kematian Prada Jefriando akan digelar di Polrestabes Palembang dalam 1 dan 2 hari ke depan. Untuk itu, pihaknya menilai jangan ada statement yang mendahului hasil penyidikan.
"Besok atau lusa kasusnya akan digelar secara terang-terangan. Jadi terkait hal lain, kami belum berani untuk mengeluarkan statemen, karena itu pendahuluan," ujar dia.
2. Keluarga laporkan kematian korban janggal
Aleston menilai, kasus kematian korban diduga kuat akibat penganiayaan. Untuk itu pihaknya pun telah melaporkan kasus ini ke Polrestabes Palembang untuk didalami lebih lanjut.
"Kami buat laporan di Polrestabes dan ditangani oleh Pidum. Laporannya kasus 351 KUHP, namun terlapornya masih lidik. Keterangan yang kami dapat sementara, TKP di Jalan Sudirman. Namun untuk spesifiknya, akan disampaikan oleh penyidik apakah lakalantas atau ada kejadian lain," jelas dia.
3. Polisi lakukan koordinasi ke TNI
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono membenarkan adanya laporan pihak keluarga. Namun untuk proses penyelidikan penyebab kematian korban pihaknya belum dapat memastikan.
"Silahkan tanya ke Subdenpom, terkait tentang penyebab kematian, karena beliau anggota TNI. Jadi tidak ada permasalahan, semua sudah kita koordinasikan," jelas dia.
Pihaknya telah bertemu dengan tim dari Kodam dan Korem untuk berkoordinasi terkait kematian anggota TNI tersebut. "Kemarin sudah ada pejabat kodam, korem yang datang kesini terkait hal yang sama," tutup dia.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Rusak 4 Rumah Warga di Dempo Utara Pagar Alam