Karhutla Meluas, 20 Ha Lahan di Lempuing Jaya Ludes Terbakar 

Kualitas udara Palembang memburuk dalam 4 hari terakhir

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Kebakaran lahan gambut di wilayah Lempuing Jaya Ogan Komering Ilir (OKI) terus meluas di hari keempat kebakaran. Diperkirakan lebih dari 20 Hektare (Ha) lahan terbakar hingga menyebabkan asap kebakaran terbawa angin ke wilayah Palembang.

"Estimasi awal luas lahan kebakar sekitar 20 Ha. Belum kita track lebih lanjut mengenai luasan total karena pemadaman masih dilakukan," ungkap Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto kepada IDN Times, Kamis (15/8/2024).

1. Kerahkan tim darat dan udara padamkan api

Karhutla Meluas, 20 Ha Lahan di Lempuing Jaya Ludes Terbakar Proses pemadaman Karhutla di Lempuing Jaya OKI, Sumsel (Dok: Manggala Agni)

Ferdian mengungkapkan, dalam proses pemadaman tim darat harus menggelar selang guna memadamkan api. Sedangkan tim udara menggunakan dua Helikopter Water Boombing terus melakukan pemadaman dengan menyiram air dari udara.

"Tim mencoba memutus kepala api agar kebakaran tidak semakin meluas," ungkap dia.

2. Kualitas udara memburuk di pagi hari

Karhutla Meluas, 20 Ha Lahan di Lempuing Jaya Ludes Terbakar Proses pemadaman Karhutla di Lempuing Jaya OKI, Sumsel (Dok: Manggala Agni)

Kebakaran yang melanda wilayah Lempuing Jaya terjadi di areal lahan gambut dengan vegetasi semak belukar dan perkebunan karet. Dirinya tak menampik ada penurunan kualitas udara akibat dampak dari karhutla yang ada.

Penurunan kualitas udara tersebut terpantau terjadi dalam empat hari terakhir. Kondisi angin membawa asap kebakaran ke wilayah Palembang hingga menyebabkan kondisi kualitas udara menurun pada waktu tertentu.

Dari data Air Visual, kualitas udara tercatat memburuk pada pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 WIB. Pada Rabu (14/8/2024) kualitas udara sempat mencapai titik terburuk pada pukul 08.00-09.00 WIB dengan konsentrasi partikel (PM) 2,5 berada di angka 158 mikrogram per meter kubik (µg/m³) atau tidak sehat. Sedangkan di pagi ini, kondisi kualitas udara juga sempat memburuk di jam 07.00-08.00 WIB dengan konsentrasi partikel (PM) 2,5 berada di angka 154 mikrogram per meter kubik (µg/m³).

"Hari ini kita masih terus melakukan pemadaman di wilayah Lempuing Jaya guna memastikan pemadaman api," jelas dia.

3. Intensitas hujan menurun di OKI

Karhutla Meluas, 20 Ha Lahan di Lempuing Jaya Ludes Terbakar Proses pemadaman Karhutla di Lempuing Jaya OKI, Sumsel (Dok: Manggala Agni)

Sementara itu, Kepala BPBD OKI, Lestiadi Martin mengatakan, kendala tim gabung dalam memadamkan api adalah akses yang sulit menuju lokasi kebakaran. Pemadaman udara dibutuhkan pihaknya untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses.

"Lahan gambut yang terbakar sudah mendekati perkebunan warga. Persediaan air di kanal juga masih cukup hingga saat ini," jelas dia.

Lestiadi mengtakan, titik api tahun ini jauh lebih kecil dibanding tahun kemarin. Hanya saja, intensitas hujan sudah menurun drastis dibandingkan akhir Juli lalu sehingga kondisi kekeringan mulai menyulitkan tim di lapangan.

"Kalaupun masih ada hujan, hujannya kurang memadai dengan intensitas ringan," jelas dia.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya