ICU RS Rujukan Utama COVID-19 di Sumsel Penuh, Kasus Harian Terus Naik

Epidemiologi Universitas Sriwijaya Ingatkan RS kolaps

Palembang, IDN Times - Salah satu rumah sakit rujukan penanganan pandemik COVID-19 di Sumatera Selatan yakni, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Mohammad Hoesin Palembang, semakin hari jumlah keterisiannya semakin meningkat. Tercatat untuk saat ini, ruang Intensive Care Unit (ICU) yang disediakan sebanyak 26 tempat tidur sudah terisi penuh. Kondisi ini menyebabkan rumah sakit tidak bisa menampung pasien baru keadaan darurat.

"Hal ini terjadi disebabkan tingginya lonjakan kasus COVID-19 di Sumsel. Terutama dalam dua minggu terakhir yang semakin tinggi," ungkap Direktur RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Bambang Eko Sunaryanto, Sabtu (10/7/2021).

1. Ruang rawat inap kian mengkhawatirkan

ICU RS Rujukan Utama COVID-19 di Sumsel Penuh, Kasus Harian Terus NaikPetugas wisma atlet Jakabaring Palembang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Kondisi tempat tidur untuk pasien dengan gejala sedang hingga berat pun sama. Saat ini pihaknya mencatat dari 177 kamar yang terisi sudah mencapai 75 persen. Dalam satu hari pihaknya mencatat sekitar 10 sampai 15 pasien baru yang masuk. 

Jumlah tersebut meningkat sekitar dua kali lipat dari dua pekan sebelumnya sekitar 7 pasien per hari yang masuk ke RSUP Mohammad Hoesin. 

"Untuk kasus meninggal dunia bahkan mencapai dua kasus per hari. Rata-rata meninggal dunia akibat komorbit," ujar Bambang. 

Baca Juga: Kasus Harian Meningkat, Pemprov Sumsel Berlakukan WFH Bagi ASN

2. RS penuh, jatah waktu rawat inap akan dipotong

ICU RS Rujukan Utama COVID-19 di Sumsel Penuh, Kasus Harian Terus NaikIlustrasi Ruang rawat inap pasien di RSMH Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bambang mengatakan, saat ini pihaknya mempersiapkan penambahan kamar inap dan ruang ICU sebanyak 300 kamar. Sebagai rumah sakit rujukan utama pihaknya akan mengalokasikan kamar pasien umum yang ada untuk dikhususkan bagi penanganan COVID-19.

"Supaya tidak terjadi penumpukan, jangka waktu rawat inap pun akan dikurangi dari 14 hari menjadi 10 hari. Mereka yang dirawat hanya yang bergejala sedang dan berat," jelas dia.

3. RS pastikan obat dan oksigen aman

ICU RS Rujukan Utama COVID-19 di Sumsel Penuh, Kasus Harian Terus NaikPengisian tabung oksigen di Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Meski jumlah keterisian rumah sakit semakin penuh, Bambang mengatakan untuk stok obat dan oksigen di sana masih cukup. Pihaknya berupaya semaksimal mungkin menangani pasien yang ada saat ini.

"Kebutuhan oksigen masih aman, stok obat masih tersedia sampai tiga bulan ke depan," jelas dia.

4. Epidemiologi Sumsel ingatkan bahaya peningkatan kasus harian

ICU RS Rujukan Utama COVID-19 di Sumsel Penuh, Kasus Harian Terus NaikDr. Iche Andriyani Liberty, M.Kes, Ahli Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Lonjakan kasus COVID-19 di Sumsel saat ini terus mengalami kenaikan. Jika dalam tiga hari terakhir kasus COVID-19 menyentuh angka 300 penambahan baru, maka di hari ini kasus konfirmasi positif mencapai 423 pasien. Hal ini menjadi rekor terbaru perkembangan kasus positif harian di Sumsel.

Dengan meningkatnya kasus per hari, kekhawatiran tersebut tidak hanya mengenai kekurangan tempat tidur melainkan kemungkinan tenaga kesehatan yang menangani pandemik collapse akibat semakin meningkatnya jumlah keterisian rumah sakit.

"Menambah BOR atau tempat tidur sangat mudah dilakukan. Tetapi bagaimana jika lonjakan kasus meningkat apakah tenaga dokter, perawat dan tempat tidur ICU di Sumsel siap. Ini yang harus menjadi perhatian jika kasus terus meningkat," ungkap Epidemiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Iche Andriyani Liberty.

Lonjakan kasus akan berimplikasi dengan keterisian RS di Palembang. Hal ini dikhawatirkan dalam waktu dekat akan terisi semua dan, lonjakan kasus semakin tidak terkendali mengakibatkan rumah sakit kewalahan.

"Secara kuantitas tempat tidur ICU kita akan kewalahan, di atas 70 persen saja sudah berbahaya. Takutnya saat pasien datang dalam keadaan berat, RS tidak siap dan pasien datang mengantre seperti di Jawa," tutup Iche.

Baca Juga: Sumsel Tambah Satu Tower Wisma Atlet, Kasus COVID-19 Meningkat

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya