Harga Cabai Naik, Sumsel Bakal Pasok dari Provinsi Lain

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Perdagangan Sumatra Selatan (Disdag Sumsel), Iwan Gunawan menjelaskan, kenaikan harga cabai yang menyentuh angka Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram, disebabkan gagalan panen di sejumlah daerah Sumsel. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan banyak tanaman yang busuk.
"Normalnya harga cabai di kisaran Rp35.000 per kilogram, namun akibat cuaca banyak petani yang panen lebih awal. Sehingga hasil panen menurunkan stok cabai yang ada," ungkap Iwan Gunawan saat operasi pasar murah, Rabu (23/12/2020).
1. Disdag coba datangkan cabai dari provinsi lain
Untuk mengatasi kenaikan harga yang semakin melambung, Iwan mengatakan, pihaknya mencoba mendatangkan stok cabai dari beberapa daerah lain di Indonesia.
"Stoknya terus kita perbanyak. Sehingga harganya bisa stabil," beber dia.
Baca Juga: Jelang Belajar Tatap Muka, Dinkes Ingkatkan Potensi Klaster Baru
2. Peternak turunkan produksi ayam
Tidak hanya cabai, Iwan mengakui ada kenaikan terhadap harga daging ayam dan telur. Kenaikan harga itu pengurangan produksi ayam yang dilakukan oleh para peternak. Kondisi ini menyebabkan kenaikan harga akibat saat Natal dan Tahun Baru (nataru) yang memang membutuhkan stok ayam lebih banyak.
"Harga ayam saat ini di kisaran Rp35.000 hingga Rp37.000, sedangkan normalnya Rp28.000 hingga Rp30.000. Kenaikan ini dampak dari peternak yang melakukan penyeimbangan harga dengan melakukan pengurangan produksi," tutur dia.
3. Diperkirakan harga normal pada Januari
Iwan menjelaskan, sering kali kenaikan harga dipicu oleh tingginya permintaan jelang hari raya keagamaan. Seiring waktu harga akan kembali normal, paling lama pertengahan Januari mendatang.
"Harapan kita Januari sudah normal lagi harga-harga yang naik," jelas dia.
4. Disdag buka operasi pasar murah
Terakhir, Disdag melakukan Operasi Pasar Murah (OPM) di sejumlah kecamatan di Palembang. OPM ditujukan untuk membantu masyarakat agar bahan pokok bisa dibeli dengan harga murah.
"Komoditas yang dijual di OPM harganya di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Harapannya bisa meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas," tutup dia.
Baca Juga: Harga Ayam Naik, Asosiasi Peternak Sumsel Beberkan Alasannya