Gerakan Persma di Sumsel Menjaga Asa Gerakan Mahasiswa Tetap Menyala

- Mahasiswa Palembang merespon tantangan zaman dengan nilai-nilai yang menjadi pelajaran untuk masa depan.
- Aktivis mahasiswa dan pemuda di Sumsel berasal dari berbagai kampus dan organisasi, membuka peluang bergabung dalam kelompok diskusi.
- Gerakan Sumpah Pemuda masih relevan sebagai simbol persatuan dan kebangkitan nasional, terutama dalam era digital ini.
Palembang, IDN Times - Idealisme adalah kemewahan terakhir hanya dimiliki pemuda ungkap Tan Malaka. Ungkapan itu, dianggap masih relevan bagi aktivis kampus menempuh jalan sunyi dalam mengolah rasa dan empati untuk mendorong keadilan di negeri ini.
Setiap zaman punya momentumnya begitu juga para aktivis muda di Palembang merespon setiap tantangan zaman menjadi nilai yang dapat dijadikan pelajaran untuk menghadapi masa depan.
"Mahasiswa umumnya menggaungkan idealisme yang berpusat pada keadilan sosial dan hak asasi manusia. Mereka mendorong transparansi, akuntabilitas dari pemerintah dan kampus," ungkap Pimpinan Umum LPM Roeang Suara UIGM Palembang, Rangga Sutrisna kepada IDN Times, Jumat (25/10/2024).
1. Pers mahasiswa membangun kesadaran kolektif digerakan mahasiswa

Rangga menerangkan, gerakan aktivis mahasiswa dan pemuda yang ada di Sumsel berasal dari beragam kampus serta organisasi. Kemajuan zaman membuka peluang anak muda untuk bergabung dalam beragam kelompok diskusi dalam membahas permasalahan bangsa.
"Setiap zaman punya tantangan, tidak semua orang akan terlibat dalam gerakan-gerakan aktivisme. Namun keresahan ini harus ditularkan sehingga kesadaran kolektif ini dapat dipahami generasi muda," jelas dia.
Menurutnya, gerakan mahasiswa di setiap zaman memiliki sumbu yang sama yakni, menghadapi ketidakadilan. Tidak semua orang dapat memiliki kepedulian yang sama sehingga peran aktivis dianggap masih relevan saat ini untuk mengawal setiap isu sosial dan politik yang berkembang secara nasional maupun lokal.
"Sebagai aktivis punya peran penting untuk memberikan ruang edukasi dan kesempatan bagi semua mahasiswa untuk terlibat," jelas dia.
2. Semangat Sumpah Pemuda dianggap tetap relevan jelang 1 abad

Gerakan Sumpah Pemuda yang dilakukan hampir satu abad silam dianggap masih relevan untuk mengingatkan kepada tonggak gerakan pemuda di Indonesia. Rangga berkeyakinan, gerakan ini akan terus menjadi simbol persatuan dan kebangkitan nasional.
"Di era digital ini, semangat Sumpah Pemuda bisa diwujudkan melalui solidaritas seluruh mahasiswa antar kampus. Kami bisa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang ada," jelas dia.
3. Persma berjejaring untuk perkuat gerakan aktivisme

Rangga pun menilai, pers kampus masih memiliki taji dalam mengawal setiap kebijakan kampus dan negara. Terlebih di era digital, kritik-kritik itu dianggap makin tajam hingga bisa didengar oleh semua orang.
"Kritik dari pers kampus tetap relevan. Media sosial mempercepat penyebaran informasi, tetapi kritik tertulis memberikan analisis yang lebih mendalam dan terstruktur. Namun, tidak sedikit intervensi yang terjadi di kalangan pers mahasiswa," jelas dia.
Rangga menilai, pers mahasiswa berfungsi sebagai corong suara gerakan mahasiswa. Mereka melaporkan aksi, menyebarkan tuntutan dan memberikan analisis kritis tentang isu-isu yang berkembang.
"Pers mahasiswa juga menyelaraskan gerakan mahasiswa dengan membangun komunikasi dan menyatukan visi yang sama. di Sumsel ada Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Sumsel (FKPMS) yang senantiasa mengadakan pertemuan rutin, forum diskusi dan workshop dapat membantu menyatukan berbagai elemen," jelas dia.
4. Gerakan mahasiswa dianggap lebih dinamis

Rangga menila, saat ini dorongan kemajuan teknologi membuat pers mahasiswa dan gerakan mahasiswa lebih dinamis. Mereka bergantung dengan teknologi digital untuk mengkampanyekan hal-hal yang menjadi keresahan gerakan mahasiswa.
"Kita menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi, mendokumentasikan kegiatan, dan mengajak audiens berpartisipasi aktif, serta berkolaborasi lintas kampus yang menciptakan jaringan kuat antar pers mahasiswa dari berbagai universitas," jelas dia.