Fluktuasi Harga Cabai di Sumsel Dipengaruhi Kondisi Cuaca

Pedagang rumah makan pusingkan harga cabai dan pangan naik

Palembang, IDN Times - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang terus mengalami lonjakan hingga menyentuh Rp100.000 per kilogram. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatra Selatan (DKPP Sumsel), Ruzuan Efendi, menjelaskan beberapa dinamika menyebabkan harga bergerak fluktuatif dari waktu ke waktu.

"Kemarin sempat turun pada kisaran harga Rp70.000-Rp80.000 per kilogram. Lalu kembali mengalami kenaikan kemarin menjadi Rp100.000," ungkap Ruzuan, Rabu (22/11/2023).

Baca Juga: Harga Cabai Tembus 100 Ribu, Pedagang Palembang Mulai Gusar

1. Harga cabai normal Rp30.000 per kilogram

Fluktuasi Harga Cabai di Sumsel Dipengaruhi Kondisi CuacaCabai merah yang dijual di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Ruzuan menerangkan, harga cabai melambung tinggi ketika memasuki musim penghujan. Kenaikan tersebut terjadi karena masa panen yang berlangsung pada Oktober silam telah berlalu.

"Memang kondisinya belum normal karena semestinya di kisaran Rp30.000-Rp40.000," jelas dia.

Baca Juga: Harga Cabai Tinggi, Jokowi Minta Pj Gubernur Sumsel Cari Solusi

2. Cuaca pemicu harga cabai naik

Fluktuasi Harga Cabai di Sumsel Dipengaruhi Kondisi CuacaKadis DKPP Sumsel Ruzuan Efendi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ruzuan menyebut, beberapa wilayah di Sumsel yang menjadi sentra cabai adalah Kabupaten Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Iir (OKI), Kota Lubuk Linggau, dan Pagar Alam. Produksi cabari di daerah tersebut mengalami penurunan karena kondisi cuaca.

"Karena puncak panen cabai di Sumsel sudah lewat. Oktober kemarin puncaknya," ujar dia.

3. Keluhan pedagang rumah makan di Palembang

Fluktuasi Harga Cabai di Sumsel Dipengaruhi Kondisi Cuacailustrasi cabai rawit (unsplash.com/Steve Johnson)

Pemilik rumah makan di Palembang bernama Supri, mengaku kenaikan harga cabai membuat dirinya kewalahan. Ia menyebut harga cabai sempat mengalami penurunan meski masih terbilang tak wajar.

"Senin beli Rp75.000, tiba-tiba Selasa naik jadi Rp100.000, kita kelabakan. Kalau tiba-tiba naik, kita akan stok," jelas dia.

Harga cabai yang tidak stabil mengakibatkan penjualan ikut menurun. Apalagi bukan hanya harga cabai yang naik, sejumlah bahan pangan lain juga ikutan naik.

"Kalau saya menaikkan harga jual makanan, konsumen protes, jadi kita bingung antara menaikkan harga atau memilih pendapatan yang menurun," tutup dia.

Baca Juga: Mantan Direktur Bank Sumsel Babel Diperiksa Bareskrim Polri

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya