Disdag Sumsel Klaim Harga Barang Masih Terkendali Pasca BBM Naik

Kenaikan harga bahan pokok disebabkan masa siklus panen

Palembang, IDN Times - Dinas Perdagangan Sumatra Selatan (Disdag Sumsel) mengklaim kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, tidak mengakibatkan harga bahan pokok melambung tinggi. Menurutnya, harga bahan pokok tetap stabil dan terkendali. Meski ada kenaikan, tetapi harganya masih dianggap dalam batas wajar.

"Kita sudah melihat sejak periode 3-14 September reaksi harga sembako seperti apa. Untuk saat ini, beberapa harga sembako ada yang naik dan beberapa stabil," ungkap Kepala Disdag Sumsel, Ahmad Rizali, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Pasar Digital di Sako dan Seberang Ulu Palembang, Ada Sembako Murah!

1. Distributor diminta tak naikan harga di atas HET

Disdag Sumsel Klaim Harga Barang Masih Terkendali Pasca BBM Naikpixabay.com/stevepb

Rizali menjelaskan, pihaknya telah mengontrol distributor untuk memastikan kenaikan harga barang tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Pihaknya bahkan mengadakan survei dan mengecek langsung harga bahan pokok di pasar tradisional, kemudian melaporkan kondisi harga di Sumsel kepada kementerian terkait.

"HET hanya pedoman, tak bisa juga kita mengontrol karena sudah transaksional. HET hanya pengingat kepada distributor jangan sampai di atasnya," tutur dia.

Baca Juga: ASN Palembang Diminta Tanam Cabai di Rumah Bantu Tekan Inflasi

2. Kenaikan harga bahan pokok dinilai wajar

Disdag Sumsel Klaim Harga Barang Masih Terkendali Pasca BBM Naikpixabay

Harga beras medium tercatat mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogram, jenis premium naik Rp500 per kilogram. Minyak goreng curah juga mengalami kenaikan Rp500 per liter, diikuti tepung terigu merek Cakra kembar naik Rp2.000, Segitiga Biru naik sebesar Rp1.500.

Lalu harga cabai naik Rp6.500, cabai rawit merah naik Rp9.500, dan cabai rawit hijau naik Rp1.000. Kemudian bawang putih naik Rp1.000 dan bawang merah naik Rp2.500.

Selanjutnya ikan tongkol mengalami kenaikan harga sekitar Rp5.500, bandeng naik Rp500 jadi, dan terakhir kacang hijau naik Rp1.000.

"Bahan pokok lain masih stabil. Kenaikan harga cabai disebabkan karena musim hujan, sehingga terganggu panennya," beber dia.

3. Siklus panen pengaruhi kenaikan harga di pasar

Disdag Sumsel Klaim Harga Barang Masih Terkendali Pasca BBM NaikIlustrasi cabai merah dan cabai hijau (IDN Times/Saifullah)

Rizali menilai kenaikan harga disebabkan oleh siklus panen, seperti kenaikan harga beras dan cabai. Harga beras diprediksi kembali normal pada Desember 2022 saat massa panen datang. Begitu juga harga telur diprediksi kembali normal pada Oktober 2022.

"Meski ada kenaikan BBM, kita harap batas wajar kenaikannya hanya 5 persen. Meski BBM naik 30 persen," tutup dia.

Baca Juga: Ini Syarat Penerima BLT BBM yang Dicairkan Kantor Pos

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya