BPKRASS Target 4 Juta Penumpang LRT Palembang di Akhir Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatra Selatan (BPKARSS) menyebut okupansi Light Rail Transit (LRT) di Palembang telah mencapai 3,7 juta penumpang pada 2023. Jumlah tersebut diprediksi meningkat hingga penutupan tahun dengan okupansi sekitar 4 juta penumpang.
"Rata-rata penumpang harian Januari-November mencapai 11 ribu orang penumpang per hari. Dalam satu bulannya bisa mencapai 300 ribu hingga 330 ribu penumpang," ungkap Kepala BPKARSS Sumsel, Rode Paulus, Kamis (7/12/2023).
Baca Juga: 62 Sopir Feeder LRT Palembang Belum Terima Gaji Sejak Oktober 2023
1. Naik turun jumlah penumpang LRT selama 5 tahun terakhir
Rode menerangkan, jumlah okupansi mencapai 972.432 penumpang saat pertama kali diresmikanpada 2018 silam. Lalu kembali mengalami peningkatan pada 2019 mencapai 2.619.159 orang penumpang. Namun pada 2020, okupansi mengalami penurunan turun menjadi 1.503.637 karena pandemik COVID-19 dan 1.599.133 penumpang pada 2021.
Ketika pandemik mulai mereda dan pembatasan masyarakat mulai dilonggarkan, jumlah okupansi mulai bergerak naik. Pada 2022, jumlah okupansi naik menjadi 3.087.735 penumpang.
"Sehingga target pada 2023 sebanyak 4 juta penumpang optimis bisa tercapai," ungkap dia.
Baca Juga: Dishub Usul Angkot Feeder LRT Palembang Gratis Hingga 2024
2. Feeder sumbang 30 persen penumpang
Menurut Rode, meningkatnya jumlah okupansi penumpang LRT Palembang juga disebabkan oleh feeder yang membantu agar masyarakat dapat terkonektivitas dengan LRT. Sebanyak 7 koridor feeder bisa membawa penumpang sebanyak 5.976 rata-rata perharinya.
"Dari jumlah itu, 30 persennya menaiki LRT. Artinya kedua akomodasi ini bermanfaat bagi masyarakat. Meski namanya Feeder LRT tak masalah jika penumpang itu ikut naik," jelas dia.
3. Baru 7 koridor feeder yang beroperasi
Rode mengatakan, saat ini baru 7 koridor yang dilalui oleh feeder. Seharusnya jumlah koridor tersebut mencapai 17 titik. Namun karena keterbatasan biaya baru 7 koridor yang terakomodir, dengan rincian dua koridor dibiayai Pemkot Palembang dan lima koridor dibiayai DJKA.
"Harusnya ada 17 koridor yang bisa melayani masyarakat. Tapi karena keterbatasan biaya jadi saat ini baru ada 7," tutup dia.
Baca Juga: 62 Sopir Feeder LRT Palembang Belum Terima Gaji Sejak Oktober 2023