Bapanas Pastikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumsel Masih Standar

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau dijual di bawah HET

Palembang, IDN Times - Tim pemantauan inflasi daerah yang terdiri dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Pemerintah Daerah (Pemda) di Sumsel, mendatangi sejumlah pasar di Palembang dan Ogan Ilir.

Tim gabungan tersebut melakukan inspeksi untuk memastikan harga kebutuhan pokok dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Setelah kita lakukan pemeriksaan, seperti beras, masih dijual di bawah HET," ungkap Analisis Ketahanan Pangan dari Bapanas, Deni Eswan, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga: Sudah Sepekan Harga 3 Jenis Cabai di Padang Panjang Naik

1. Kebutuhan pokok masih dijual dibawah HET

Bapanas Pastikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumsel Masih StandarInspeksi harga bahan pokok di Pasar KM 5 Palembang (Dok: istimewa)

Deni menerangkan, hasil pantauan akan dilaporkan dan menjadi acuan. Dirinya pun menilai harga kebutuhan pokok di pasaran masih di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP) sesuai peraturan Badan Pangan Nasional nomor 17 tahun 2023.

"Semua masih di bawah HET, terbukti juga inflasi di Palembang saat ini masih berada di bawah angka nasional," jelas dia.

Baca Juga: Gubernur Sumsel Klaim Surplus Beras, Bulog Impor Beras Thailand

2. Harga telur mengalami penurunan

Bapanas Pastikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumsel Masih StandarIlustrasi Pengiriman Telur Ayam. (IDN Times/Sunariyah)

Tim Pemantauan menemukan beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan secara fluktuatif. Cabai keriting menjadi bahan pangan yang mengalami kenaikan dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp45.000 per kilogram.

"Tapi untuk komoditas lain relatif aman. Bahkan telur mengalami penurunan dari yang sebelumnya berkisar Rp30.000 per kilogram menjadi Rp27.000 per kilogram," ungkap Analisis Kebijakan Ahli Madya pada Substansi Perindustrian dan Perdagangan dari Kemendagri, Nyimas Dwi Koryati.

Menurutnya, harga bahan pokok di Palembang masih relatif aman karena berada di bawah HAP. Harga beras premium 20 kilogram misalnya dijual para pedagang Rp252.000.

"Kita sempat tinjau juga pabrik beras dan harganya memang masih begitu. Artinya, masih sama dengan pabrik dan aman," ujar dia.

3. Permintaan bahan pokok mengalami penurunan

Senada dengan Deni, Nyimas menilai kondisi harga bahan pokok di Sumsel dipengaruhi inflasi yang terkendali. Hal ini dibuktikan dengan angka inflasi yang berada di bawah nasional.

Minimnya jumlah permintaan bahan pangan turut memengaruhi penurunan harga bahan pokok.

"Beberapa hari besar juga sudah lewat, jadi kebutuhan masyarakat kembali normal dan tidak banyak, itu juga membuat harga kebutuhan pokok seperti telur jadi turun," tutup dia.

Baca Juga: Pasar Murah di Palembang Sepi Peminat, Kebanyakan Pembeli Justru ASN

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya