Asosiasi Peternak Sumsel Beber Alasan Harga Daging Ayam Naik

Bukan sekadar momentum hari raya

Palembang, IDN Times - Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Sumsel, Ismaidi Chaniago mengatakan, harga ayam potong terkini naik. Kenaikan bervariasi, kisaran Rp28 ribu-Rp 30 ribu hingga Rp35ribu-Rp 37 ribu.

Ia menerangkan, naiknya harga itu dipicu banyak faktor. Satu di antaranya,regulasi pembatasan produksi yang diatur pemerintah.

"Pemerintah menerapkan aturan pembatasan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani. Sebab, harga daging ayam di tingkatan peternak sempat anjlok dikisaran Rp5-6 ribu per kilogram di masa awal Pandemik COVID-19 lalu," ujar Ismaidi, Sabtu (26/12/2020).

1. Secara nasional produksi ayam dipangkas 30 juta

Asosiasi Peternak Sumsel Beber Alasan Harga Daging Ayam NaikIlustrasi pasar tradisional. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Menurut Ismaidi, langkah pembatasan sangat membantu peternak ayam lantaran memberi angin segar setelah harga ayam terjun bebas di pasaran. Upaya pemerintah untuk menekan produksi, dengan mengurangi pasokan Day Old Chick (DOC).

Dari sebelumnya secara nasional mencapai Rp70 juta ekor maka saat ini yang beredar hanya 40 juta ekor DOC atau turun 30 juta ekor. Harganya pun ikut naik. Dari sebelumnya Rp4-5 ribu per ekor menjadi Rp7 ribu.

"Makanya produksi mulai dibatasi, untuk menolong peternak. Jangan sampai kami rugi kemudian bangkrut dan beralih usaha lain. Dampak ke depannya harga ayam akan terus melambung tinggi karena minimnya produksi," jelas dia.

Baca Juga: Sering Dianggap Buruk, Ini 5 Manfaat Kulit Ayam yang Perlu Kamu Tahu

2. faktor lain kenaikan harga ayam

Asosiasi Peternak Sumsel Beber Alasan Harga Daging Ayam NaikIDN Times/Holy Kartika

Selain faktor pembatasan, menurut Ismaidi faktor lain yang mempengaruhi kenaikan harga ayam adalah cuaca ekstrem. Itu memicu ayam yang stres akibat perubahan cuaca. "Secara tidak langsung, juga ikut mempengaruhi penurunan produksi," jelas dia.

Terkait harga pakan ia mengatakan, akhir-akhir ini juga turut mengalami kenaikan. Saat ini, untuk menghasilkan bobot ayam per kilogram (kg) dibutuhkan biaya pakan Rp3 ribu. Dari sebelumnya Rp2 ribu per kg.

"Walaupun ada kenaikan harga di pasaran, tetapi biaya yang dikeluarkan petani juga meningkat," jelas dia.

3. Ayam banyak diburu untuk kebutuhan nataru

Asosiasi Peternak Sumsel Beber Alasan Harga Daging Ayam NaikANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Iwan Gunawan membenarkan jika saat ini terjadi pembatasan produksi ditingkat peternak. Kebijakan tersebut diambil untuk membantu para peternak di tengah pandemik ini.

"Saat ini juga terjadi peningkatan pembelian ayam saat natal dan tahun baru. Masyarakat, banyak membeli ayam terutama untuk kebutuhan hari raya," tutup dia.

Baca Juga: Harga Daging Ayam Naik Sumbang Inflasi Tertinggi November di Sumsel

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya