Antisipasi Kekeringan Lahan Persawahan, BBWSS Siagakan Pompa Irigasi

Dua wilayah mulai alami kekeringan

Palembang, IDN Times - Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra (BBWSS) wilayah VIII Palembang memprediksi kekeringan akibat kemarau akan mencapai puncak pada September ini. Hal itu berdampak pada wilayah pertanian di Sumatra Selatan (Sumsel), di mana debit air yang berada di sungai maupun irigasi sudah mulai berkurang.

"Saat ini memang agak sedikit berkurang. Hanya saja sawah tidak sampai mengering," ujar Kepala BBWSS VIII, Birendrajana, Sabtu (5/9/2020).

Baca Juga: Curhat Warga Ogan Ilir Sebut Karhutla Sebagai Pemandangan Tiap Tahun

1. Dua wilayah sudah hadapi kekeringan

Antisipasi Kekeringan Lahan Persawahan, BBWSS Siagakan Pompa IrigasiKepala BBWSS VIII, Birendrajana (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dari catatan BBWSS, wilayah kekeringan sudah terjadi di Kota Lubuk Linggau dan Kabupaten Musi Rawas. Hal itu ditandai dengan menurunnya tinggi permukaan air sungai. Di tahun-tahun sebelumnya kedua wilayah memang sering terjadi kekeringan.

"Kalau di wilayah lain, air dari sungai masih cukup melimpah," beber dia.

2. Petugas terus pantau air di irigasi

Antisipasi Kekeringan Lahan Persawahan, BBWSS Siagakan Pompa IrigasiWater Bombing memadamkan api akibat karhutla (IDN Times/Rangga Erfizal)

Biren menuturkan, pihaknya sejauh ini telah menyiapkan pompa untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan saluran irigasi, terutama di wilayah saluran irigasi tersier yang bertujuan untuk tetap mengaliri air ke persawahan.

"Petugas di lapangan terus memantau kondisi pasokan air di saluran irigasi. Jika terjadi kekeringan, pompa bisa langsung dioperasikan," ungkap dia.

Luasan lahan irigasi di Sumsel mencapai 504 ribu hektare (ha). terdiri dari lahan irigasi permukaan seluas 218 ribu hektare ha dan irigasi rawa seluas 286 ribu ha.

3. Para petani mulai beralih menanam tanaman yang tidak membutuhkan air banyak

Antisipasi Kekeringan Lahan Persawahan, BBWSS Siagakan Pompa IrigasiPara petani desa Ganesha Mukti berkomitmen untuk tidak membuka lahan dengan membakar lahan (IDN Times/BRG)

Pengairan sawah di Sumsel tahun ini diuntungkan dengan kondisi kemarau basah yang melanda wilayah Sumsel. Musim penghujan tahun ini juga lebih panjang ketimbang tahun lalu. Sehingga membuat pasokan air lebih melimpah.

"Para petani sudah mulai menanami sawahnya dengan tanaman Palawija. Sehingga tidak terlalu terpengaruh dengan air yang banyak," beber dia.

4. Pemerintah antisipasi kekeringan dengan membuat sumur bor

Antisipasi Kekeringan Lahan Persawahan, BBWSS Siagakan Pompa IrigasiKondisi sungai di Mura (IDN Times/Istimewa)

Terpisah, Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumsel, Tuti Murti menjelaskan, untuk mengatasi kekeringan pihaknya telah mengupayakan pembuatan sumur bor di berbagai lokasi, sehingga dapat digunakan saat puncak kemarau.

"Ada juga bantuan pompa ke sejumlah kelompok tani," tutup dia.

Baca Juga: Babi Bertingkah Aneh di Sumsel, Tak Mau Tidur Tanpa Bantal dan Selimut

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya