Ahli Epidemiologi Unsri Ungkap Fakta Palembang Masih Zona Merah

Ia pun menyarankan PSBB Palembang sebagai solusi 

Palembang, IDN Times - Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr. Iche Andriyani Liberty, M.Kes, mengungkap fakta mengejutkan tentang status pandemik COVID-19 di Palembang.

Menurut Iche, analisis yang dilakukan pihaknya membuktikan Palembang tak pernah berubah dari zona merah. Padahal Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo usai mengakhiri Pembatasan Sosial Berskala Sesar (PSBB) pada 16 Juni lalu menyebutkan, kota yang ia pimpin sudah berubah ke zona oranye.

"Palembang memang belum pernah berubah, masih zona merah. Penilaian dilakukan lewat 15 indikator; 11 epidemiologi, 2 sistem kesehatan, dan 2 survailence. Dengan skor itulah didapatkan bahwa Palembang masih zona merah," ungkapnya saat konferensi pers virtual, Selasa (30/6).

1. Penyebaran COVID-19 di Kota Palembang di atas angka satu

Ahli Epidemiologi Unsri Ungkap Fakta Palembang Masih Zona MerahSuasana PSBB di Kota Palembang titik Poin Pasar Cinde (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurutnya saat pemberlakuan PSBB Palembang, angka effective reproduction number (Rt) di Kota Palembang sempat berada di 0,99 atau di bawah angka satu. Namun fakta itu tak mengubah hasil analisis ahli Epidemiologi bahwa Palembang bergeser dari zona merah.

"Sekarang Rt kita sudah di atas satu lagi. Dari penilaian sejak 26 Juni 2020 lalu, Rt Palembang mencapai angka 1,02," ujar dia.

Baca Juga: Palembang Kembali Zona Merah, Dinkes Hitung Ulang Indikator

2. Saran PSBB Palembang diusulkan kembali

Ahli Epidemiologi Unsri Ungkap Fakta Palembang Masih Zona MerahHasil pemeriksaan sampel dalam bentuk grafik (IDN Times/Rangga Erfizal)

Iche melihat, penambahan kasus positif di Palembang yang semakin meningkat diakibatkan aktivitas masyarakat yang sudah tidak terkontrol. Protokol kesehatan pun nampak mulai kendor.

Dari jumlah penambahan kasus hari ini, total positif di Kota Palembang sudah mencapai 1.361 kasus. Dengan pasien sembuh sebanyak 573 orang dan meninggal 62 orang, sehingga kasus aktif masih mencapai 726 orang.

"Saat ini solusinya hanya PSBB. Kita mengusulkan PSBB kembali bila melihat perkembangan kasus positif yang terjadi," ungkap dia.

3. Data penambahan Positif, ODP dan PDP

Ahli Epidemiologi Unsri Ungkap Fakta Palembang Masih Zona MerahANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Hingga hari ini, jumlah positif di Sumsel sebanyak 2.049 kasus. Terdapat penambahan kasus sebanyak 26 orang. Sedangkan untuk data orang dalam pantauan (ODP) ada 8.541 orang, dengan selesai pemantauan 6.768 orang dan masih dalam pemantauan 1.773 orang.

Sedangkan data pasien dengan pengawasan (PDP) tercatat 947 orang, selesai pengawasan 643 orang dan masih dalam pengawasan tersisa 304 orang lagi.

4. Situs COVID-19 juga menunjukkan Palembang zona merah

Ahli Epidemiologi Unsri Ungkap Fakta Palembang Masih Zona MerahData COVID-19 gugus tugas nasional (IDN Times/Dokumen)

Melalui situs covid19.go.id, peta sebaran COVID-19 di Palembang ditandai dengan warna merah. IDN Times mencoba mengkonfirmasi Juru Bicara (Jubir) COVID-19 Palembang, Yudhi Setiawan terkait hal itu. Menurut Yudhi, Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah melakukan penghitungan skor ulang untuk mengevaluasi perubahan zona wilayah menjadi merah.

"Sedang kita hitung dan bandingkan (antara daerah dan nasional). Data itu memang biasa dihitung per dua minggu sekali. Masa penghitungan terakhir kami sampai 27 Juni kemarin," ujarnya.

Menurut Yudhi, pihaknya juga melakukan penilaian wilayah produktif dan bebas COVID-19 berdasarkan indikator utama yang meliputi epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan.

" Dalam penghitungan yang kami lakukan dengan data sampai 27 Juni, skoring Palembang masih 1,9 yang artinya masih zona oranye atau risiko sedang. Tapi akan kami koordinasikan dulu dengan Gugus Tugas COVID-19 Sumsel," ujarnya.

Baca Juga: [LIPSUS] Palembang Setop Beli Rapid Test Buatan Kanada

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya