10 Ha Lahan Kekeringan Picu Karhutla di Ogan Ilir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ogan Ilir, IDN Times - Kekeringan mulai melanda wilayah Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan. Kondisi tersebut membuat api mudah tersulut di lahan mineral maupun gambut yang mulai kering.
Sekitar 10 hingga 15 hektare (ha) lahan mineral di Desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya Utara, tepatnya di samping Tol Palembang-Indralaya (Palindra), ludes terbakar pada Minggu (Minggu (18/7/2021).
"Kejadian terbakarnya lahan di Desa Palem Raya menyebabkan sekitar 10 ha lahan terbakar. Sekitar 3 ha yang berhasil dipadamkan," ungkap Koordinator Pencegahan Karhutla Manggala Agni Daops Sumatera XIV OI dan Banyuasin, Ujang Sultan, Senin (19/7/2021).
1. Stok air di Ogan Ilir mulai mengering
Ujang menjelaskan, pemadaman terkendala oleh angin kencang. Akibatnya, api yang sebelumnya sudah padam justru berkobar semakin besar. Tim Helikopter Water bombing juga terpaksa mencari stok air di lokasi lebih jauh.
"Sumber air di Ogan Ilir sudah semakin menipis. Ini juga menjadi kendala tim di lapangan saat berusaha memadamkan api," ungkap dia.
Baca Juga: Sumsel Diminta Mewaspadai Potensi Karhutla Beberapa Hari ke Depan
2. Sumsel sudah memasuki puncak kemarau
Ujang menambahkan, pihaknya sudah melakukan pemadaman keempat kalinya pada Juli 2021. Kondisi peralihan dari musim hujan ke kemarau sangat berdampak pada lahan-lahan kosong tak bertuan maupun lahan berpenghuni.
"Kita tetap melakukan patroli terpadu. Kita juga memprediksi puncak kemarau sudah mulai masuk, saat ini sudah peralihan, nantinya di Agustus dan September diperkirakan sudah tidak ada hujan," jelas dia.
3. Lokasi lahan terbakar sulit dijangkau tim darat
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) OI, Ardha Munir menjelaskan, kondisi di lapangan saat pemadaman sangat terik. Panas ditambah angin kencang menyebabkan api yang membakar lahan cepat meluas.
Pihaknya mengakui kesulitan memadamkan api, karena akses yang sulit dijangkau dari jalan tol menuju lokasi sekitar 10 kilometer.
"Kondisi cuaca saat itu panas dan angin berhembus kencang, sehingga menyebabkan api dengan cepat merambat. Sementara ini diperkirakan luas total lahan yang terbakar ada 15 hektar," beber dia.
Baca Juga: HUT ke-75 Polri, Kapolda Sumsel: Karhutla Masih PR Bersama
4. KLHK Ingatkan potensi karhutla
Sebelumnya, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ferdian Krisnanto mengingatkan, masyarakat dan timnya untuk waspada.
Faktor kelembaban udara dan penambahan titik api yang terus meningkat menyebabkan tingkat kerawanan lahan terbakar meningkat di Sumsel.
"Untuk kemudahan lahan terbakar ini memperhitungkan juga kondisi suhu, kelembaban udara dan curah hujan yang prediksinya semakin menurun dalam beberapa hari ke depan, sehingga ada potensi karhutla," tutup dia.
Baca Juga: Mulai Alami Kekeringan, OKI dan OI Siaga Karhutla 2021