Yuk Liat Karya Warga Lorong Mari Plaju, Keren & Cocok untuk Photobooth

Lomba hias kampung dan gapura 17 Agustus

Palembang, IDN Times - Seluruh lapisan masyarakat di tanah air tak ingin ketinggalan menunjukkan jiwa patriotisme dalam menyambut hari kemerdekaan RI ke-74. Bayangkan, kalau tidak merayakan kemerdekaan, maka warga tidak akan tergerak untuk mempercantik kampung mereka.

Seperti yang dilakukan warga Lorong Mari, RT 02 Kelurahan Talang Bubuk, Kecamatan Plaju, Palembang. Warga kampung itu sengaja mendekorasi kawasan kediaman mereka, dengan menghias gapura dari barang-barang bekas.

Menurut Ketua RT 02 Kelurahan Talang Bubuk, Chairul Bahri, seni yang mereka ciptakan terinspirasi dari berbagai konsep.  

"Konsep ini dari ide masyarakat, lebih dari setengah hasil kreativitas ini berasal dari barang bekas seperti ban bekas, drum pelat, kayu, besi, piring, rantai, ember, shock motor, dan akuarium ikan yang dicat sedemikian rupa agar mempercantik tampilan. Untuk akuarium yang di modifikasi lebih ke tanaman. Perpaduan tanah dan air perpaduan unsur alam," katanya, Jumat (16/8).

1. Menyatukan ide 5 konsep dari warga Lorong Mari

Yuk Liat Karya Warga Lorong Mari Plaju, Keren & Cocok untuk PhotoboothIDN Times/Feny Maulia Agustin

Saat IDN Times melihat langsung Lorong Mari yang sudah dipermak warga mereka, memang para tamu bisa melihat betapa menariknya lorong tersebut dengan aneka warna warni yang muncul dari beragam aksesoris.

Bagi yang baru melihat lorong tersebut, mungkin sebagian orang tidak pernah berpikir akan melihat barang bekas menjadi sebuah bentuk unik. Salah satunya tempat duduk yang dibuat dari ban karet bekas. Kemudian saat masuk ke Lorong Mari, suasana akan semakin meriah dengan berbagai rumah yang dicat beragam warna.

"Kami mengambil 5 tema yakni edukasi sampah, photobooth, mini pedestrian drainase jalan, Ampera dan aquariumscape. Warga kami melakukannya dengan sukarela karena rata-rata profesinya tukang las, tukang kayu,pengusaha bengkel, dan koleksi ikan," ungkap Chairul. 

2. Konsep gapura ramah lingkungan

Yuk Liat Karya Warga Lorong Mari Plaju, Keren & Cocok untuk PhotoboothIDN Times/Feny Maulia Agustin

Pria yang akrab disapa Ilung itu melanjutkan, selain mempercantik gapura, kampung yang dihuni 124 kepala keluarga itu tak lupa mempercantik sepanjang jalan masuk ke kawasan lorong sepanjang 390 meter.

Pembangunan gapura ramah lingkungan yang bertengger di depan lorong itu, sambungnya, merupakan salah satu program untuk bisa ikut serta dalam perlombaan gapura yang diadakan pemerintah Kota Palembang.

"Untuk gapura, kita baru memperbarui bentuk, dengan proses waktu tiga minggu. Bahannya masih sama, menggunakan yang masih bisa di daur ulang, seperti ban bekas dan bambu. Itu juga berasal dari yang kerja di bengkel, dan dari yang kerja jadi tukang kayu," ujarnya.

"Dari pada dibuang, kita ajak buat hias gapura sehingga ramah lingkungan. Untuk dana, semuanya berasal dari dana warga, karena disini ada KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang mengaturnya," sambung pria yang memang berprofesi sebagai seniman.

3. Lorong Mari pernah sabet juara kampung Asian Games 2018

Yuk Liat Karya Warga Lorong Mari Plaju, Keren & Cocok untuk PhotoboothIDN Times/Feny Maulia Agustin

Menelusuri lokasi Lorong Mari yang penuh warna ini pun, bisa menjadi salah satu tempat yang cocok dijadikan sebagai photobooth. Berbagai aksesoris seperti ayunan dari ban bekas, kursi dari drum hingga pot bunga dari botol-botol bekas. Ternyatanya lagi, kawasan di daerah Plaju Palembang ini sempat menjuarai sebagai kampung Asian Games 2018 lalu.

"Kami pernah mendapat juara 2 pada perlombaan Kampung Asian Games tahun lalu. Jadi termotivasi juga untuk mempertahankan capaian itu, Alhamdulilah warga kami disini sudah sangat menyadari kegunaan barang bekas," terangnya.

Baca Juga: Telok Abang Muncul di Palembang, Tando Wong Kito Rayoke Kemerdekaan

4. Gapura Ampera dan songket di Jalan Batu Nilam

Yuk Liat Karya Warga Lorong Mari Plaju, Keren & Cocok untuk PhotoboothIDN Times/Feny Maulia Agustin

Tidak hanya warga di Lorong Mari Plaju, masyarakat di Jalan Batu Nilam Palembang juga melakukan hal yang sama. Ketua RT 18 Batu Nilam, Amir Syarifuddin mengatakan, warganya membangun gapura kokoh dengan replika Jembatan Ampera setinggi 4 meter dan lebar 3,8 meter.

Pantauan IDN Times di lapangan, gapura tersebut dibuat dengan sangat detail, hingga ada dua jam raksasa serta kendaraan yang melintas diatas jembatan Ampera. Tak lupa kain songket khas Palembang ikut menghias bagian bawah gapura.

"Gotong royong pembuatan gapura ini dilakukan dengan baik dari sejumlah RT yakni RT 28, RT 17, RT 23, RT 24 dan RT 25. Pengerjaannya memakan waktu seminggu, setiap sore hingga pukul 10 malam. Dana pembuatan gapura berasal dari sumbangan sukarela warga yang dikumpulkan sebanyak Rp2.545.000," jelasnya.

Amir menambahkan, untuk konsep warganya lebih memilih bambu sebagai bahan dasar. "Sebagian besar bambu yang dipakai didapat di salah satu penjual dan lainnya adalah bambu bekas. Pembuatan gapura itu tidak boleh barang permanen harus hasil bumi khas daerah dan sederhana," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya