Warga Miskin di Sumsel Naik 12,66 persen Sejak September 2014

Selama satu dekade terakhir

Palembang, IDN Times - Kepala Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel), Endang Tri Wahyuningsih menyampaikan, dalam rentan periode satu dekade sejak tahun 2011-2020, jumlah dan persentase penduduk miskin di Sumsel mengalami fluktuasi (naik-turun).

"Persentase terendah pada September 2019 sebesar 12,56 persen yang mengalami penurunan sebesar 1,68 persen, dibandingkan Maret 2011 sebesar 14,24 persen," ujarnya dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (16/7/2020).

1. Rentan waktu Septemper 2012-Maret 2013 ada 1,043 juta warga miskin

Warga Miskin di Sumsel Naik 12,66 persen Sejak September 2014Susana kantor BPS Sumsel (IDN Time/Feny Maulia Agustin)

Berdasarkan data, pada Maret 2011 hingga September 2012 jumlah dan persentase penduduk miskin di Sumsel cenderung menurun setiap tahun, yakni ada 1,077 juta orang miskin di Maret tahun 2011 menjadi 1,043 juta orang pada September 2012.

"Tetapi pada September 2012 ke Maret 2013, jumlah dan persentase penduduk miskin mengalami peningkatan yakni dari 1,043 juta orang atau 13,48 persen," kata dia.

Baca Juga: Data BPS Sumsel: Tak Ada Wisatawan Datang ke Sumsel Bulan April

2. Data Maret 2020 angka kemiskinan naik 12,66 persen

Warga Miskin di Sumsel Naik 12,66 persen Sejak September 2014Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Setelah Maret 2013, mulai April 2013 hingga September 2014 jumlah dan persentase penduduk miskin kembali menurun setiap tahun. Dari 1,110 juta orang menjadi 1,085 juta orang, atau di angka 13,62 persen pasa September 2014.

"Naik turunnya angka kemiskinan ini terus berlanjut hingga Maret 2020. Data terakhir angka kemiskinan kembali mengalami kenaikan menjadi 12,66 persen," terangnya.

3. Angka GKM dan GK pada Maret 2020 tercatat 74,49 persen

Warga Miskin di Sumsel Naik 12,66 persen Sejak September 2014Susana kantor BPS Sumsel (IDN Time/Feny Maulia Agustin)

Endang menambahkan, faktor pergerakan fluktuasi angka kemiskinan mendominasi pada peranan kelompok makanan dibandingkan peranan kelompok bukan makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan hingga kesehatan.

"Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) Maret 2020 tercatat sebesar 74,49 persen," ujarnya.

4. Kasus kemiskinan harus diatasi dengan memperkecil jumlah penduduk

Warga Miskin di Sumsel Naik 12,66 persen Sejak September 2014Situasi rapat evaluasi di BPS Sumsel (IDN Times/Istimewa)

Mengenai kasus kemiskinan, jelas Endang, tidak sekadar berkaitan dengan berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang juga perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

"Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan," tandas dia.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya