Viral Nenek Paksa Cucunya Mengemis, Dinsos Palembang: Itu Pemain Lama

Sempat menangkap nenek viral pada Maret 2021

Palembang, IDN Times - Kasus seorang nenek di Palembang yang viral lantaran mengeksploitasi cucunya di jalan protokol Palembang untuk mengemis, masih ramai diperbincangkan oleh publik. Terbaru, nenek bernama Suryani (46) itu disebut Dinas Sosial (Dinsos) Palembang sudah pernah tertangkap.

Kepala Dinsos Palembang, Heri Aprian mengatakan, sebelum kasus penganiayaan yang dilakukan Suryani terhadap cucunya JT (8) viral di media sosial, mereka sempat menangkap Suryani pada pertengahan Maret 2021 kemarin.

"Saat itu, Suryani terjaring dalam operasi penertiban anak jalanan (anjal) dan orang terlantar," katanya, Kamis (29/4/2021).

1. Suryani pernah menyuruh anak lain mengemis

Viral Nenek Paksa Cucunya Mengemis, Dinsos Palembang: Itu Pemain LamaTersangka Suryani saat diamankan di Unit PPA Polrestabes Palembang (IDN Times/istimewa)

Heri menceritakan, Suryani terjaring operasi penertiban di seputaran wilayah Palembang. Kala pertama pengamanan dia tak membawa JT, melainkan adik JT yang ikut mengemis di Simpang Charitas.

"Saat kami tangkap disuruh buat pernyataan, ternyata mengulang lagi. Dia ini ada dua (cucu). Pertama itu adiknya, yang ditangkap polisi kemarin itu kakaknya," jelas dia.

Baca Juga: Viral, Nenek Suryani Warga Palembang Paksa Cucunya Mengemis

2. JT sudah dibawa ke Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak

Viral Nenek Paksa Cucunya Mengemis, Dinsos Palembang: Itu Pemain LamaKepala Dinas Sosial Kota Palembang Heri Aprian (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Heri menerangkan, Suryani yang nekat menyuruh sang cucu untuk mengemis di jalanan protokol telah diketahui juga oleh orangtua kandung JT. Bahkan kedua orangtua JT berada di sekitar perempatan lampu merah untuk mengawasi kerja anaknya.

"Orangtuanya ada di situ, tapi karena ini kasus pemukulan maka diambil polisi ranah hukumnya, sudah bukan Dinsos lagi," terangnya.

Informasi terbaru, JT telah dibawa ke Dinas Permberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (PP-PA-PM) Palembang untuk mendapatkan perlindungan.

"Selain itu, ia pun akan dibina agar mendapatkan haknya sebagai anak. Sekarang kita menunggu perkembangan dari polisi, apakah nanti anak ini akan direhab atau tidak," tambah dia.

3. Pengemis di Palembang muncul saat ramadan

Viral Nenek Paksa Cucunya Mengemis, Dinsos Palembang: Itu Pemain LamaTersangka Suryani saat diamankan di Unit PPA Polrestabes Palembang (IDN Times/istimewa)

Setiap ramadan, jumlah pengemis di Palembang memang marak terjadi. Menurut Heri, permasalahan ini dipicu karena banyaknya masyarakat yang memberikan uang atau bingkisan kepada mereka.

Dengan kondisi ini kata Heri, pihaknya mengimbau agar warga tak memberikan apa pun kepada para pengemis sehingga aktivitas itu tak lagi menjamur.

"Mereka rata-rata malas bekerja, memang ada juga yang dampak pandemi COVID-19. Tetapi mereka memanfaatkan belas kasihan sehingga mengemis. Warga kalau mau bersedekah lebih baik di masjid atau di tempat yang sudah disediakan, agar pengemis ini tidak ada lagi. Kalau selalu dikasih, mereka akan tetap selalu ada," tandasnya.

Baca Juga: Penumpang LRT Merosot, Pengelola Minta Bantuan Pemkot Palembang

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya