Dinkes Palembang Menarget Kasus Stunting Turun di 30 Lokasi Khusus

10 lokus tahun 2020 dan 20 lokus tahun 2021

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Palembang menarget penurunan kasus stunting, atau kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak. Dinkes memfokuskan program penurunan stunting di 30 lokasi khusus (Lokus) tahun 2021.

Plt. Kepala Dinkes Palembang, Fauzia mengatakan, dari keseluruhan target 30 lokus itu pihaknya merancang penurunan target stunting terbagi dari 10 lokus pada tahun ini, serta 20 lokus tambahan (intervensi) di tahun depan.

"Total 30 lokus ini merupakan fokus penurunan stunting di 30 Kelurahan Palembang," kata dia, Rabu (14/10/2020).

1. Target keberhasilan 13 persen pengurangan stunting

Dinkes Palembang Menarget Kasus Stunting Turun di 30 Lokasi KhususIlustrasi (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Ia menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) berupaya untuk meningkatkan keberhasilan mengurangi kasus stunting, atau kegagalan pertumbuhan pada anak-anak hingga 13 persen.

"Persentase keberhasilan program diusahakan naik, makanya 30 lokus ini dipilih. Apalagi populasi penderita stunting dan risiko stunting paling banyak ada di daerah tersebut," tambahnya.

Baca Juga: Lewat PAUD Holistik Integratif, Kemdikbud akan Tekan Angka Stunting

2. Penderita stunting paling banyak berada di Kelurahan Tuan Kentang

Dinkes Palembang Menarget Kasus Stunting Turun di 30 Lokasi Khusus. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Berdasarkan data Dinkes Palembang, target penurunan stunting paling banyak berada di wilayah Seberang Ulu, khusunya di Kelurahan Tuan Kentang. Mengingat lokasi ini memiliki angka prevalensi risiko stunting tertinggi hingga 30,5 persen.

"Selain itu penderita stunting paling banyak juga ada di Kelurahan Talang Kelapa dengan angka 204 kasus, disusul 14 Ulu sebanyak 176 kasus, serta Kelurahan 9 dan 10 Ulu sebanyak 139 kasus," jelas dia.

3. Stunting dapat diatasi saat pertumbuhan bayi mulai usia 1.000 hari

Dinkes Palembang Menarget Kasus Stunting Turun di 30 Lokasi KhususIlustrasi pengukuran tinggi anak dalam pemeriksaan stunting (IDN Times/Departemen Kesehatan)

Fauzia menambahkan, program pengurangan stunting dilakukan dengan meningkatkan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan bayi sejak 1.000 hari kehidupan sampai ia balita.

"Sejumlah lokus yang difokuskan antara lain di daerah 8 Ulu, 13 Ulu, 7 Ulu, Kuto Batu, Tangga Takat, Lorok Pakjo, Sako, Bukit Lama, Siring Agung, Ogan Baru, 15 Ulu," tambah dia.

Kemudian di kawasan 9 Ilir, 11 Ulu, 8 Ilir, Sukamaju, Silaberanti, Bukit Sangkal, Tuan Kentang, Duku, Demang Lebar Daun, 12 Ulu, Sako Baru, Sentosa, Bukit Baru, 1 Ulu, Sungai Buah, serta di seluruh wilayah Kelurahan dan Kecamatan Plaju.

4. Dinkes Palembang punya 36 inovasi menangani kasus stunting

Dinkes Palembang Menarget Kasus Stunting Turun di 30 Lokasi KhususIlustrasi anak dan ibu lakukan pemeriksaan stunting (IDN Times/Dok.Humas Jabar)

Tidak saja mendukung program penurunan stunting dengan memberikan makanan sehat bergizi kepada bayi dan ibu hamil, pengurangan kasus tersebut juga dilakukan dengan pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri dan ibu hamil, serta memperhatikan pemulihan bagi anak yang memiliki gizi kurang.

"Kami ada 36 inovasi yang berjalan, dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Lalu peningkatan kesadaran dan komitmen untuk ibu serta anak untuk menjaga kebutuhan gizi. Dengan harapan semoga target penanganan stunting tercapai, "tandas dia.

Baca Juga: 3 dari 10 Balita di Indonesia Alami Stunting, Bank Dunia Turun Tangan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya