Stok Darah PMI Menipis, Palembang Butuh 5.000 Kantong Per Hari

Pengaruh pendonor takut terpapar COVID-19

Palembang, IDN Times - Persediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Wilayah Palembang mulai mengalami kekurangan stok, bahkan pengadaan kantong darah sudah menipis. Hal tersebut lantaran, terus meluasnya pandemi Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia khususnya Palembang.

Wakil Wali Kota Palembang sekaligus Ketua PMI Palembang, Fitrianti Agustinda menyampaikan, dalam upaya menangani permasalahan ketersediaan darah tersebut. Maka pihaknya sudah menerapkan aturan baru bagi pendonor, yakni dengan sistem jemput bola.

"Kebanyakan pendonor dari masyarakat yang tidak berani dan takut ke luar rumah karena Corona. Jadi, kita usahakan tim PMI mengunjungi tempat warga yang ingin mendonorkan darah dengan cara jemput bola dan datang langsung ke rumah," ujarnya, Kamis (2/4).

1. Butuh ribuan kantong per hari untuk memenuhi kebutuhan darah

Stok Darah PMI Menipis, Palembang Butuh 5.000 Kantong Per HariIlustrasi Donor darah di bus keliling, tetap terapkan social distancing. IDN Times/Istimewa

Fitrianti mengatakan, dengan kekurangan stok darah yang terjadi di PMI Palembang. Langkah lanjutan penanganannya yakni dengan menggandeng instansi atau Organisasi Perangkat Dinas (OPD) agar bisa berperan aktif dan ikut serta mendorong kebutuhan darah di Palembang.

"Karena jujur saja, dalam satu hari permintaan darah itu bisa sampai ribuan. Rata-rata darah yang diperlukan bisa butuh sampai 5.000 kantong per hari di cari oleh masyarakat. Makanya kalau tidak ada yang mendonor, bagaimana nasib orang yang membutuhkan," kata dia.

Baca Juga: [BREAKING] Ada Penambahan Pasien Positif Corona Sumsel, Total 11 Orang

2. Tarik minat pendonor dengan bagikan sembako sebagai apresiasi berbagi

Stok Darah PMI Menipis, Palembang Butuh 5.000 Kantong Per HariIlustrasi donor darah (IDN Times/Asrhawi Muin)

Wanita yang akrab disapa Finda ini menambahkan, untuk itu, cara lain dalam mencari pendonor adalah dengan mengapresiasi siapa pun yang ingin berbagi dengan sedikit bantuan sembako dari pemerintah kota (Pemkot) Palembang.

"Kita coba bangkitkan minat warga untuk lakukan donor darah dengan membagikan paket sembako. Selain dari kita coba jemput bola tadi ke orang-orang yang sudah langganan mendonor di instansi dan OPD Pemkot Palembang," tambahnya.

3. Pastikan tim PMI pakai APD lengkap saat lakukan pendonoran darah

Stok Darah PMI Menipis, Palembang Butuh 5.000 Kantong Per HariIlustrasi donor darah (IDN Times/Istimewa)

Apabila, masyarakat masih takut untuk melakukan donor darah, sambung Finda, dirinya memastikan bahwa para tim dari PMI Palembang akan melakukan sistem donor darah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan melindungi pendonor dan pasien yang menerima kantong darah.

"Justru mereka (tim donor darah) harus lengkap alat pelindung diri, kemudian memastikan pendonor sehat dengan mengecek suhu tubuh, keadaan kebugarannya dan jangan sampai pendonor sedang sakit atau memiliki penyakit menular yang membahayakan. Hal seperti ini kita pastikan aman, jadi mari saling bantu," Sambungnya.

4. PMI Palembang terima 100 kantong darah dari TNI

Stok Darah PMI Menipis, Palembang Butuh 5.000 Kantong Per HariIlustrasi donor darah (IDN Times/Dokumen)

Finda melanjutkan, terakhir pihaknya telah menerima bantuan stok darah dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Palembang sebanyak 100 kantong darah yang sudah di simpan di PMI Palembang.

"Karena kita harus menabung stok darah, dan sekarang sulit untuk mendapatkannya (darah) jadi kita masih cari bantuan. Alhamdulillah terbaru kita terima dari anggota TNI yang sering mendonor," ujarnya.

"Mereka (TNI) saat melakukan donor darah dibantu tim PMI yang melakukan sesuai protokol kesehatan dengan jaga jarak dan tenaga medis pakai handscoon (sarung tangan), serta masker dan alat pelindung diri (APD) lengkap," tandas dia. 

Baca Juga: Anggarkan Dana COVID-19 Rp116 Miliar, Gaji ASN Palembang Tak Dipangkas

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya