Remaja Palembang Paling Banyak Menderita ISPA karena Kabut Asap

Anak-anak usia 5-18 tahun terbanyak kedua terjangkit ISPA

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) kota mendata kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang terjadi di sejumlah kawasan Palembang, rata-rata dialami remaja kelompok usia 18 tahun ke atas.

"Kasus ISPA di Palembang saat ini banyak diderita kelompok remaja, meski secara data per Oktober kemarin mengalami penurunan," ujar Kabid P2P Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan, Kamis (2/11/2023).

Baca Juga: Lion JT-143 Pangkal Pinang-Palembang Gagal Mendarat karena Kabut Asap

1. Sebanyak 248 orang remaja terjangkit ISPA

Remaja Palembang Paling Banyak Menderita ISPA karena Kabut Asapilustrasi infeksi saluran napas (freepik.com/rawpixel.com)

Berdasarkan data ISPA per bulan, kasus sepanjang Oktober 2023 bergerak mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yakni tercatat 505 kasus dan turun dari September di angka 528 kasus.

"Dari data itu, kelompok usia di atas 18 tahun yang terjangkit ISPA mencapai 248 kasus," kata dia.

Baca Juga: DLHP Sumsel Gunakan Ecoenzyme Kurangi Polutan Kabut Asap, Efektifkah?

2. Wilayah Kertapati terbanyak kasus ISPA

Remaja Palembang Paling Banyak Menderita ISPA karena Kabut AsapIlustrasi (pexel)

Sementara kategori usia 5-18 tahun tercatat 131 kasus, usia kurang dari satu tahun ada 22 kasus, dan usia 1-5 tahun sebanyak 104 kasus. Penderita terbanyak berasal dari wilayah Puskesmas Kertapati.

"Kemudian disusul Puskesmas Gandus, Sei Selincah, dan Puskesmas OPI," timpalnya.

3. Dinkes imbau masyarakat hindari kontak langsung udara di luar ruangan

Remaja Palembang Paling Banyak Menderita ISPA karena Kabut AsapPexels

Meski kasus ISPA mulai bergerak turun, Dinkes mengajak warga Palembang tetap melakukan berbagai tindakan antisipasi, karena kabut asap masih mencemari udara belakangan terakhir.

"Seperti menghindari kontak langsung dengan udara luar ruangan, selalu menggunakan masker, dan meningkatkan stamina tubuh dengan makan-makanan sehat maupun minum air putih hangat," jelas dia.

Baca Juga: DLHP Sumsel Gunakan Ecoenzyme Kurangi Polutan Kabut Asap, Efektifkah?

Baca Juga: Kabut Asap di Palembang Mengkhawatirkan, Hasil Karhutla OI dan OKI

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya