Pemkot Palembang Bagi 500 Sembako ke Warga Berpenghasilan Rendah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Cara Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang membantu masyarakat menengah ke bawah pada masa social distancing dan Work From Home (WFH), dengan membagikan sembako dan masker ke beberapa titik di 18 kecamatan.
"Stay at home mungkin bisa belaku bagi masyarakat ekonomi menengah ke atas, tetapi tidak untuk berpenghasilan menengah ke bawah. Saya berharap melalui cara ini bisa membantu sesama, dan agar masyarakat lebih menjaga kesehatan serta kebersihan," ujar Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda, Selasa (31/3).
1. Pembagian sembako akan dilakukan selama lima hari
Fitrianti mengungkapkan, pembagian sembako ke warga Palembang itu tak lain agar masyarakat yang tidak bisa WFH atau tetap bekerja di luar, bisa mendapatkan bantuan meskipun tidak dalam jumlah yang besar.
"Karena masih ada Kepala Keluarga (KK) yang harus bekerja tidak WFH dan semua ini kita lakukan supaya bisa bermanfaat. Hari ini sebanyak 300 masker dan 100 sembako habis dibagikan, dari total 500 paket sembako untuk lima hari, jadi 100 paket per hari," ungkap dia.
2. Sembako dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan
Wanita yang akrab disapa Finda ini menjelaskan, bantuan sembako dari Pemkot Palembang itu memang ditunjukkan untuk orang-orang yang bekerja di jalan dan pihak-pihak yang benar-benar layak menerima.
"Tadi pembagian di Simpang Lima DPRD Sumsel, saya turun langsung dan memberikan bantuan kepada yang kita nilai menerima, seperti ojol, tukang parkir, dan lain-lain," jelas dia.
Baca Juga: Terima Bantuan 160 Rapid Test, Dinkes Palembang: Bukan Untuk Massal!
3. Masker yang dibaikan ke masyarakat merupakan karya dari UKM
Finda melanjutkan, bahwa masker yang dibagikan ke masyarakat tersebut merupakan hasil karya dari UKM asal Palembang.
"Masker yang kita berikan adalah masker buatan UKM Palembang dan kita juga ada memberikan Alat Perlindung Diri (APD) yang dibuat oleh para medis RSUD BARI," ujar dia, seraya mengimbau, jika tidak ada hal mendesak untuk tetap di rumah untuk menghindari penyebaran wabah ini.