Pemkot Palembang Akui Lamban Antisipasi Munculnya Genangan Air 

Sejumlah wilayah Palembang masih tergenang saat hujan deras

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari Yuzak menyatakan, pihaknya mengakui lamban mengantisipasi banjir di sejumlah area Kota Palembang.

"Sebelum masuk musim hujan, kita sudah menyiapkan antisipasi banjir dengan pembuatan drainase sementara dengan penggalian siring. Tetapi, ternyata ada titik yang tidak sesuai rencana dan berakibat banjir, salah satunya di Jalan Kolonen H Burlian," katanya, kepada IDN Times saat dihubungi via ponsel, Kamis (28/11).

1. Genangan air muncul karena drainase dan box culvert yang terlalu kecil

Pemkot Palembang Akui Lamban Antisipasi Munculnya Genangan Air Banjir di Kota Palembang (IDN Times/Istimewa)

Bastari melanjutkan, selama ini yang menjadi kendala dan munculnya genangan air saat hujan, karena box culvert dan saluran pembuangan air, serta penggalian drainase yang terlalu kecil.

"Bulan November ini sudah tiga kali hujan deras, dan wilayah yang genangan airnya cukup tinggi, ada di Simpang Polda, Demang Lebar Daun, Kapten A Rivai dan yang sering banjir di Kolonel H Burlian. Kalau di sana (Kol H Burlian) karena penggalian kurang lebar, kita lihat juga luas jalannya agar tidak mengganggu arus lalu lintas," ujar dia.

2. Tahun 2020, Dinas PUPR Palembang mulai memperbaiki box culvert

Pemkot Palembang Akui Lamban Antisipasi Munculnya Genangan Air Box culvert dan saluran drainase untuk menangani banjir di Kota Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Meski terlambat, Bastari mengungkapkan, agar tidak lagi terjadi genangan air, pihaknya akan memperbaiki saluran air dengan mengganti box culvert dan melebarkan luasan drainase, pada tahun 2020 nanti. 

"Kami sudah menginstruksikan kepada semuanya (OPD terkait), untuk memastikan box culvert aman dan penjaga disiapkan supaya selalu berada di lokasi," ungkap dia.

"Kami juga melakukan pengawasan untuk melihat gorong-gorong ini bebas dari sampah yang menyebabkan air tergenang. Kemudian memonitor titik-titik langganan genangan air atau banjir, agar bebas dari sampah dan sedimentasi," sambung dia.

3. Pembangunan box culvert tak bisa dilakukan dengan cepat

Pemkot Palembang Akui Lamban Antisipasi Munculnya Genangan Air Banjir di Kota Palembang (IDN Times/Istimewa)

Pejabat Pembuat Komitmen Dinas PUPR Kota Palembang, Buyung Rahdinanesa mengungkapkan, pembuatan box culvert tidak bisa ditangani dengan segera. Karena anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan per dua titik box culvert bisa mencapai Rp200 juta, dengan dimensi 1,5X1,5 meter dengan panjang mencapai enam meter. 

"Pengerjaan penggalian paling lambat 180 hari kerja. Pada beberapa titik pembangunan, seperti di Jalan Kapten A Rivai pengerjaan sudah ada fisiknya. Pada lokasi itu sementara ini sudah menghabiskan dana puluhan juta," ungkap dia.

Baca Juga: Pegawai PN Palembang Kompak Buka Sepatu saat Masuk Kantor, Ada Apa Ya?

4. Wali Kota Palembang upayakan pembangunan lubang serapan atau biopori

Pemkot Palembang Akui Lamban Antisipasi Munculnya Genangan Air Box culvert dan saluran drainase untuk menangani banjir di Kota Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara, Wali Kota Palembang, Harnojoyo menuturkan, upaya penanganan banjir di Palembang ini sudah mulai dilakukan, dengan membangun lubang serapan biopori. 

"Kita akan bangun 1 juta biopori untuk mengatasi genangan air. Kami minta fokus untuk buat biopori di lokasi yang menjadi langganan banjir dan ada genangan. Sebenarnya mudah untuk membuatnya, cukup dengan cangkul saja," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya