Paguyuban Pengusaha Tempe Palembang Mogok Produksi 3 Hari ke Depan

Harga kedelai naik Rp9.200 per kilo

Palembang, IDN Times - Ketua Paguyuban Pengusaha Tempe di Palembang sepakat melakukan aksi mogok produksi dan jualan tempe di pasar selama tiga hari. Penghentian pembuatan tempe disebabkan harga bahan baku kedelai yang terus naik.

"Mulai hari ini sampai 13 Januari kami setop semua pekerjaan mengolah kedelai dan produksi tempe. Kami melakukan ini sebagai bentuk aksi damai," ujar Siswa Waluya, Senin (11/1/2021).

1. Minta pemerintah tekan harga kedelai

Paguyuban Pengusaha Tempe Palembang Mogok Produksi 3 Hari ke DepanIlustrasi produsen tempe (6/1/2021) (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

Apa yang dilakukan persatuan pengusaha tempe di Bumi Sriwijaya bentuk sikap tegas menanggapi harga kedelai yang meningkat pesat tanpa terkendali, dan membuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tempe terus merugi.

"Tujuan kita melakukan ini supaya pemerintah menekan harga kedelai yang kian meroket," kata dia.

Baca Juga: Mentan Galakkan Ekspor Kedelai Lokal, Produsen Tempe: Mimpi Kali

2. Harga kedelai naik Rp9.200 per kilo

Paguyuban Pengusaha Tempe Palembang Mogok Produksi 3 Hari ke DepanIlustrasi produksi tempe (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Siswa menyampaikan, harga kedelai sekarang telah berada di angka Rp9.200 dari harga waktu normal hanya Rp7.000 per kilo. Pengaruh harga yang meningkat membuat produsen makanan dari kedelai seperti tempe dan tahu, mengurangi ukuran jual.

"Biar tidak merugi kami terpaksa menaikkan harga jual atau mengurangi berat, hingga ukuran tahu dan tempe yang diproduksi bisa balik modal," ungkapnya.

3. Pengaruh harga kedelai naik, konsumen menurun

Paguyuban Pengusaha Tempe Palembang Mogok Produksi 3 Hari ke DepanIlustrasi tempe goreng (IDN Times/Istimewa)

Pengurangan ukuran tempe dan tahu ternyata mengakibatkan penurunan minat pembeli, belum lagi pihaknya menaikan harga jual.

"Malah berkurang daya beli masyarakat ini kalau kita perkecil. Apalagi saat pandemik, penghasilan masyarakat menipis. Kalau harga terus naik, pembeli otomatis berkurang," timpal dia.

4. Minta pemerintah stabilkan harga kedelai

Paguyuban Pengusaha Tempe Palembang Mogok Produksi 3 Hari ke DepanProdusen tahu dan tempe (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Sebelum aksi damai tahun ini, Paguyuban Pengusaha Kedelai Palembang juga pernah mogok kerja pada tahun 2003, 2008 dan terakhir pada 2011 silam. Mogok operasional dilakukan karena pemerintah menyerahkan impor kedelai ke pasar bebas, sehingga harga menjadi tak stabil.

"Setidaknya kami berharap harga bisa stabil. Jangan naik terus dan terus, harusnya bisa tetap di satu harga saja. Jangan terus berubah dan tidak stabil, kami inginnya bahan kedelai ini diurus langsung oleh Bulog," tandas dia.

Baca Juga: Polri Ungkap Penyebab Kelangkaan Kacang Kedelai Impor

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya