Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengungkap Sejarah "Kantor Ledeng" Palembang

Kantor Wako Palembang yang dikenal dengan nama Kantor Ledeng (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Intinya sih...
  • Kantor Ledeng Palembang, berdiri sejak 1928 sebagai instalasi pengolahan air bersih pada masa Kolonial Belanda.
  • Dulunya memanfaatkan sistem gravitasi untuk mendistribusikan air bersih, kini menjadi Kantor Wali Kota Palembang setelah era penjajahan Jepang.
  • Bangunan ini akan dibuka untuk umum sebagai pusat edukasi sejarah mulai akhir November 2024, untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang sejarah lokal.

Palembang, IDN Times – Gedung Kantor Wali Kota (Wako) Palembang, atau yang akrab disebut "Kantor Ledeng," memiliki nilai sejarah yang kaya. Berdiri sejak 1928, bangunan ini awalnya berfungsi sebagai instalasi pengolahan air bersih pada masa Kolonial Belanda, dengan sebutan Water Tower atau Menara Air.

Namun, apa saja fakta menarik di balik gedung bersejarah ini?

Istilah "ledeng" berasal dari kata leding, bagi warga Palembang, sebutan leding bertransformasi menjadi ledeng. Leding merupakan tempat saluran air bersih yang terbuat dari besi, paralon dengan infrastruktur kuat dan kokoh.

1. Pembangunan Kantor Wako Palembang menghabiskan 1 ton emas pada masanya

Bangunan Kantor Wali Kota (Wako) Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sebelumnya kantor ini merupakan instalasi pengolahan air bersih masa Wali Kota Palembang dijabat bangsa kolonial, Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville. Gedung tersebut dulunya mendistribusikan air bersih melalui sistem gravitasi, memanfaatkan ketinggian gedung setinggi 35 meter.

Pada era penjajahan Jepang (1942-1945), bangunan ini beralih fungsi menjadi Kantor Syuco-kan atau kantor residen. Setelah kemerdekaan, gedung ini kembali menjadi Kantor Wali Kota Palembang hingga kini.

2. Kantor Wako Palembang didesain oleh arsitek asal Belanda

Kantor Wako Palembang yang dikenal dengan nama Kantor Ledeng (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pada zamannya, pendistribusian air bersih Gedung Menara Air dikenal sebagai sistem gravitasi dari tempat yang tinggi menuju tempat lebih rendah. Ketinggian gedung ini mencapai 35 meter, seluas 250 meter persegi dengan bak dengan daya tampung hingga 1.200 meter kubik air.

Bangunan ini dirancang oleh Ir. S. Snuijf, seorang arsitek Belanda, dan pembangunannya menghabiskan biaya sekitar 1 ton emas. Dengan desain bergaya de stijl, bentuk gedung dasar kotak dengan atap datar ini telah menjadi ikon arsitektur bersejarah di Palembang.

3. Kantor Wako Palembang direncanakan dibuka bagi pelajar mulai akhir November 2024

Pj Wako Palembang Ucok Abdulrauf Damenta (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Meski mengalami modernisasi, desain bangunan asli tetap dipertahankan. Perubahan yang dilakukan hanya berupa perbaikan atap dan pengecatan ulang, menjaga keaslian struktur sebagai saksi sejarah.

Penjabat Wali Kota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, mengungkapkan bahwa Kantor Ledeng akan dibuka untuk umum sebagai pusat edukasi sejarah mulai akhir November 2024. Program ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah lokal kepada pelajar di Bumi Sriwijaya.

"Jadi dibuka umum seminggu sekali, terutama untuk anak SD dan SMP. Mereka harus tahu sejarah Kantor Wali Kota atau Kantor Ledeng ini. Misalnya, kenapa di sini ada dua berangkas dan kamar besi," ujar Damenta.

Inisiatif ini diharapkan menjadi cara efektif untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya sejarah lokal dan perkembangan budaya daerah.

Selain sebagai kantor pemerintahan, Kantor Ledeng menyimpan banyak cerita tentang perkembangan infrastruktur air bersih, arsitektur kolonial, dan nilai-nilai sejarah dari masa penjajahan hingga era modern. Dengan akses untuk pelajar, gedung ini juga menjadi pusat edukasi yang menginspirasi generasi mendatang.

Apakah kamu tertarik mengunjungi Kantor Ledeng dan mengeksplorasi sejarahnya? Segera jadwalkan kunjunganmu!

Share
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Yogie Fadila
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us