Melihat Kebun Hidroponik Ultraviolet di Jakabaring Palembang

Halaman kantor PLN ini disulap untuk ladang hidroponik 

Palembang, IDN Times - Budidaya sayuran tanpa media tanah seperti hidroponik masih menjadi tren pertanian saat ini. Hidroponik jadi metode bercocok tanam favorit karena tidak memerlukan lahan yang terlalu luas.

Melihat peluang produktivitas tinggi, Perusahaan Listrik Negara (PLN) turut andil dalam budidaya. Seperti di Kawasan Jakabaring Palembang, PLN memfasilitasi Corporate Social Responsibility (CSR) dengan hidroponik ultraviolet (UV).

Tampak estetik karena tertata rapi, dedaunan yang bermekaran hasil budidaya dari ragam benih sayuran di kebun hidroponik UV terawat baik. Lahan sepanjang 30 meter dan lebar 8 meter itu memproduksi caisim, kaylan, selada air, sawi, bayam merah, dan pakcoy.

1. Sinar UV mampu mempercepat pertumbuhan

Melihat Kebun Hidroponik Ultraviolet di Jakabaring PalembangMelihat Kebun Hidroponik Ultraviolet CSR PLN di Jakabaring Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ketika IDN Times mengunjungi lokasi, susunan rumah per rumah tempat budidaya sayur hidroponik dilindungi dengan penutup plastik berwarna transparan. Setiap lubang yang ditanami sayur mendapatkan aliran air lewat pipa di sisi kiri rumah hidroponik UV.

Aliran air tanpa henti merupakan kunci produktivitas hidroponik, bersumber dari tenaga mesin menggunakan listrik dari PLN. Tak perlu khawatir soal keamanan, mesin pengairan tersebut bahkan dilindungi drum berwarna biru melapisi pipa-pipa tersebut.

Tersedia delapan rumah hidroponik yang ditanami sayuran berbeda di kebun itu. Rumah-rumah hidroponik CSR PLN juga diberikan dua lampu sinar ultaviolet berwarna ungu, sebagai pengganti sinar matahari di waktu malam.

"Hipotesa kami jika UV bisa mempercepat pertumbuhan. Prinsipnya cuma air, nutrisi, dan matahari tercukupi. Kalau malam tidak ada pancaran sinar matahari, kami ganti dengan UV," ujar Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Kota Palembang, Nanang Prasetyo, Sabtu (27/2/2021).

3. Pengembangan pilot project hidroponik UV bakal diterapkan sepanjang Jalan Gub H Bastari

Melihat Kebun Hidroponik Ultraviolet di Jakabaring PalembangMelihat Kebun Hidroponik Ultraviolet CSR PLN di Jakabaring Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ada 2.000 lubang dari delapan rumah. Kebun Hidroponik UV CSR PLN merupakan pilot project yang direncanakan bisa berkembang di sepanjang Jalan Gub H Bastari Jakabaring Palembang.

Nanang menceritakan, program tersebut tercetus sejak 2018 meski baru terealisasi pada akhir 2019. Namun Kebun Hidroponik UV di depan Kantor PLN Jakabaring akhirnya berhasil dibuat pada 2020. Pada awal Januari 2021, semua sayuran hidroponik dipanen.

"Rencana ke depan kalau kita mendapat support dari BUMN lain dan pemerintah, sama-sama saling gandeng untuk pilot project untuk mengelola lingkungan sepanjang jalan," kata dia.

Lewat pilot project kebun hidroponik UV, Palembang bisa menjadi kota dengan kawasan eduwisata, memiliki spot ekosistem tertata, bahkan sinergi menjadi lokasi edukasi lingkungan yang menjadi daya tarik.

"Selain hidrponik UV, kita juga membuat kolam dari selokan yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat pemancingan. Kami bekerja sama forum DAS dan Ketua Komunitas Hidroponik Sumsel," jelasnya.

Kebun Hidrponik UV CSR PLN Kantor Jakabaring dibangun menggunakan kayu-kayu di atas saluran irigasi. Ada aliran air yang menjadi kolam ikan di bawahnya.

"Di bawah rumah hidroponik itu irigasi yang dibuat jadi kolam. Ada ikan nila, lele, dan ikan mas di sana," timpal dia.

Baca Juga: Mengenal 5 Teknologi PLN di Palembang, Ada Sistem Zero Down Time

2. Kebun hidroponik UV bisa membentuk citra Palembang

Melihat Kebun Hidroponik Ultraviolet di Jakabaring PalembangMelihat Kebun Hidroponik Ultraviolet CSR PLN di Jakabaring Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Nanang berharap nantinya kebun Hidroponik UV selain bisa membuat area sekitar ramah lingkungan, masyarakat setempat bisa memperbaiki ekonomi. Bagi warga yang mengurus kebun bisa menjual hasil panen sayuran.

"Tentunya kalau jadi akan menjadi citra untuk Palembang dan nasional. Kondisi lingkungan di situ saya akui masih kurang menarik. Belum ada daya jual, maka sebaiknya dimanfaatkan," ungkap dia.

Ia menerangkan, pengembangan Kebun Hidroponik UV juga akan ditujukan kepada BUMN lain. Pihaknya masih mengajukan izin dari pemerintah daerah untuk membangun hal sama di sepanjang Jalan Gub Bastari Jakabaring.

"Termasuk paparan melalui forum DAS, karena rencananya kita bangun di saluran irigasi, jadi di bawah ada air. Atasnya hidroponik kita maksimalkan agar kualitas airnya bagus," kata dia.

4. Keberhasilan pilot project Hidroponik UV mampu membuat ekosistem lingkungan

Melihat Kebun Hidroponik Ultraviolet di Jakabaring PalembangMelihat Kebun Hidroponik Ultraviolet CSR PLN di Jakabaring Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Nanang membayangkan Kebun Hidrponik UV bakal menopang kebutuhan masyarakat sekitar. Misal, hasil panen yang bisa dijual kemudian atau didistribusikan lewat sinergitas.

Apalagi Palembang sudah banyak terlibat dalam event nasional maupun internasional. Sehingga jika perluasan kebun hidroponik terealisasi, bakal menjadi ikon baru bagi Bumi Sriwijaya.

"Kalau bisa sinergi antara pemerintah daerah, seluruh BUMN serta perusahaan swasta memberi CSR dalam bentuk hidroponik UV sepanjang jalan. Bisa saling support mengelola dan memberdayakan," tandas dia.

Baca Juga: PLN Sumbagsel Sebut Pengaduan Keluhan Kurang dari 10 Persen

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya