Klarifikasi Orangtua Bayi yang Meninggal Setelah Vaksin HB0

Ayah sebut tak ingin menyalahkan siapapun

Intinya Sih...

  • Sandi Hariyanto bercerita tentang anaknya yang meninggal setelah vaksinasi Hb0 di Puskesmas dan dirawat di Rumah Sakit AK Gani Palembang.
  • Kisah Sandi viral di Instagram, namun ia menegaskan tidak ingin menyalahkan pihak lain terkait kematian anaknya.
  • Dinas Kesehatan menyatakan penyebab kematian bukan karena vaksinasi Hb0, melainkan karena tersedak yang membuat paru-paru bayi ada cairan.

Palembang, IDN Times - Sandi Hariyanto, warga 8 Ulu Palembang, bercerita kepada IDN Times soal anaknya yang meninggal dunia usai vakasinasi HB0 (Nol) atau Hepatitis B di Puskesmas dan sempat dirawat di Rumah Sakit.

"Itu hanya curhat aku saja. Di sini kami tidak ada unsur untuk menyalahkan Puskesmas dan dokter, " kata dia, Minggu (31/12/2023).

Baca Juga: Seorang Ayah di Palembang Curhat Anaknya Meninggal Usai Imunisasi HB0

1. Sandi mengantarkan anaknya imunisasi pada 27 Desember 2023

Klarifikasi Orangtua Bayi yang Meninggal Setelah Vaksin HB0Ilustrasi bayi (pexels.com/Ольга Жарикова)

Sebelumnya kisah Sandi viral di akun Instagram @Palembang.terciduk pada Jumat (29/12/2023), setelah ia bercerita kronologi buah hatinya lahir di Rumah Sakit AK Gani Palembang hingga tutup usia setelah vaksin Hepatitis B di Puskesmas Plaju.

Pasca pesan singkat Sandi diunggah di sosmed, kisahnya mendapat komentar dari netizen. Sandi kehilangan anak keduanya setelah tiga hari lahir. Curhatan dia disebut menyalahkan instansi kesehatan.

Tak ingin dinilai menyalahkan pihak lain, Sandi menjelaskan kronologi gadis kecilnya lahir sampai meninggal dunia. Anak Sandi lahir 25 Desember 2023 sekitar pukul 11:30 WIB.

"Saya bersama istri mendatangi Rumah Sakit AK Gani Palembang dan lahir secara normal. Anak kami lahir dengan berat 2.9 kg. Alhamdulillah lengkap dan bayinya sehat, juga mau menyusu dari ASI ibunya. Pada 26 Desember 2023 sekitar jam 10.00 WIB, dokter mengambil darah anak saya untuk dicek, dan hasilnya sehat lalu kami disuruh pulang, " kata dia.

Ketika pulang, perawat dari RS AK Gani Palembang memberitahu Sandi agar bayinya dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan imunisasi Hb0 pada 27 Desember 2023.

"Kami sangat bahagia pada saat itu. Kami sampai di rumah sekitar 13.00 WIB, melihat anak kami aktif sehat juga makan lancar. Lanjut pada 27 Desember 2023 sekitar 09.00 WIB, kami mendatangi Puskesmas pembina Plaju untuk imunisasi Hb0. Kami pun ditanya apakah anaknya sehat tidak demam? Saya jawab Alhamdulillah anaknya sehat Bu, apalagi kami disuruh pulang dari RS, "kata dia.

Baca Juga: Kasus Kelamin Bocah Terpotong, Dinkes Lahat Klaim Berupaya Mediasi

2. Sesak napas setelah pulang dari puskesmas

Klarifikasi Orangtua Bayi yang Meninggal Setelah Vaksin HB0Ilustrasi bayi (pexels.com/Pixabay)

Sebelum mendapat suntikan imunisasi Hb0, anaknya tidak diperiksa kesehatan terlebih dahulu, seperti mengecek suhu badan, mengukur panjang tubuh dan berat badannya. Pihak Puskesmas hanua menyuruhnya untuk menunggu.

"Anak saya tidak diperiksa dulu kesahatannya. Biasanya dicek panasnya, berat badan dan panjangnya, tapi tidak diperiksa kemarkn. Kami disuruh tunggu katanya mau ambil obat tapi tidak tahj apa, lalu sekitar 5 menit lebih anak saya disuntik. Ketika di Suntik anak saya menangis keras banget sampai dia tidak mau menyusu ASI ibunya hingga mengamuk nangis, " jelasnya.

Bahkan anaknya masih menangis saat perjalanan pulang ke rumah hingga nafas anak perempuannya itu sesak, dirinya bersama istri kembali membawa anaknya ke Puskesmas tersebut. Namun pihak Puskesmas menyuruh untuk dibawa ke Rumah Sakit.

"Salah satu pihak Puskesmas bilang itu bukan ngaruh dari suntikan. Kami pergi dari Puskesmas tanpa diantar oleh orang Puskesmas dan sampai di UGD RS Muhammadiyah, anak saya dikasih oksigen bantuan. Namun RS itu mengatakan kepada kami alatnya tidak lengkap, kami pun ke RS Bari dilayani sangat baik, "kata dia.

3. Bayinya sempat dirawat di rumah sakit

Klarifikasi Orangtua Bayi yang Meninggal Setelah Vaksin HB0ilustrasi bayi sedang tidur (pexels.com/Pixabay)

Sandi bercerita, saat di rumah sakit dokter mengatakan jika di paru-paru anaknya ada cairan. Anaknya pun di rawat di ruangan MICU selama 1 hari. Saat itu kondisi anak Sandi tak stabil dan napas tidak teratur. Bahkan keadaannya naik turun memburuk.

"Anak saya dipindahkan ruangan MICU dalam 1 hari kami menginap di sana, kondisinya kadang memburuk kadang stabil. Saya bertanya sama dokter, dokter kenapa anak saya dok? dijawab dokter katanya anak saya di paru-parunya ada cairan. Tapi yakin anak saya bisa sembuh, " jelasnya.

Pada 28 Desember 2023, sekitar pukul 18.15 WIB Sandi dipanggil perawat untuk bertemu dokter. Kemudian dokter menyampaikan jika kondisi anaknya kian memburuk dan pukul 18.30 WIB sang anak meninggal.

"Di 28 Desember 2023 jam 18:15 kami di kabari disuruh menemui dokter dan memberitahu jika jantung anak kami lemah dan dijelaskan hingga pendarahan hebat hingga keluar darah dari mulut darah kental, darah beku. Kami pun mulai menangis mengetahui kondisi anak kami, dan saya berdoa sama Allah untuk meminta mukjizat Allah. Pada pukul 18.30 WIB anak kami di vonis meninggal dunia, "kata dia.

4. Sandi hanya ingin berbagi cerita dengan publik

Klarifikasi Orangtua Bayi yang Meninggal Setelah Vaksin HB0freepik.com

Sandi menegaskan, dirinya hanya ingin berkeluh kesah bukan untuk menyalahkan siapapun dan tak ingin ceritanya seolah menuduh pihak lain. Sandi pun tidak ada niat menyalahkan orang lain terkait meninggalnya sang anak yang hanya 3 hari bersama keluarga.

"Kami di sini tidak ada menuduh siapapun, kami juga orang biasa tidak bisa mau menyalahkan siapa-siapa bang hanya berbagi cerita," kata dia.

Sementara berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan, penyebab kematian bayi tersebut karena tersedak yang membuat paru-paru bayi ada cairan. Menurut Kepala Dinkes Palembang Fenty Aprina, penyebab kematian tak ada kaitan dengan vaksinasi dan sudah ada keterangan dari Rumah Sakit Bari.

"Penyebab kematiannya karena aspirasi (tersedak) ada sumbatan di kerongkongan, bukan karena vaksinasi Hb0 (nol)," jelasnya.

Baca Juga: Dugaan Malpraktik RSUD Bari Berujung Damai, Keluarga Terima Rp50 Juta

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya