Jawab Tunggakan Listrik Jakabaring, Dirut PT JSC: Betul Sudah Dibayar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Direktur Utama PT Jakabaring Sport City (JSC), Meina Fatriani menyatakan, pihaknya sudah melakukan pembayaran tunggakan listrik JSC kepada PLN tertanggal 1 Juli 2019 kemarin.
1. Membenahi pengelolaan Jakabaring Sport City
Meina mengungkapkan, setelah semua tunggakan pembayaran listrik kepada PLN selesai, pihaknya akan lebih fokus pada transformasi JSC menjadi The New Jakabaring. Untuk itulah, tentu membutuhkan pengelolaan dan pembenahan kawasan dengan baik. Apalagi Jakabaring sendiri nantinya dibuat menjadi wisata keluarga dengan fasilitas permainan wahana air.
"Betul sudah dibayar dan tanda tangan kontrak dengan PT. Anajiko Coorporate. Nanti JSC diusahakan untuk jadi wisata keluarga dengan berbagai wahana air yang ada," ungkapnya.
2. Pembayaran listrik JSC dilakukan dengan cara mencicil
Sementara, GM PT PLN (Persero) S2JB, Daryono menjelaskan, permasalahan penunggakan pembayaran listrik PT JSC sudah ada kejelasan, meski proses pembayaran dilakukan perlahan.
"Alhamdulillah sudah clear, mereka sejak kemarin (1/7) sudah membayar, walaupun belum sepenuhnya," jelas Daryono.
3. PT JSC tetap ditenggat selama 4 bulan
Walau sudah membayar, Daryono menyatakan, pihaknya masih tetap memberikan jangka waktu kepada PT JSC selama empat bulan.
"Listrik JSC sebagian sudah kita hidupkan. Sebagian lainnya akan kita hidupkan lagi setelah cicilan selesai. sekitar 4 bulan atau paling tidak sampai akhir Desmber," ujarnya.
Baca Juga: Tanpa Subsidi Pemerintah, PT Jakabaring Sport City Ambil Langkah Ini
4. Ada 18 langganan sambungan listrik di kompleks JSC
Daryono menegaskan, walau pembayaran listrik JSC sudah ada kejelasan. Namun Pihak PLN tetap akan memutus kembali listrik, bila manajemen JSC tidak ada koordinasi.
"Sesuai kebutuhan mereka, mana yang dibutuhkan mendesak. Di Jakabaring aliran listrik ada 18 titik langganan. Makanya sebagian dulu priotitas. Kalau sudah di bayarkan akan dihidupkan terus," tegasnya.
"Kami juga memberikan partisipasi kebijakan. Untuk persentasenya belum tahu nominal pasti. Tapi sebelum lunas akan tetap dimatikan dan diputus," tandasnya.