Jamu Berformalin dan Bumbu Masakan Kedaluwarsa Ditemukan di Palembang

BBPOM dan Pemkot sidak Pasar 26 Ilir Palembang

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang, menemukan jamu berformalin dan bumbu masakan kedaluwarsa saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tradisional 26 Ilir.

"Kami melakukan sidak perdana setelah libur Idul Fitri. Hasilnya, masih banyak menemukan bahan makanan berbahaya dan tidak layak jual," ujar Kepala BBPOM Palembag, Zulkifli.

Baca Juga: BBPOM Sumsel Temukan Paket Teh Ilegal di Sebuah Mal Palembang

1. Pemkot dan BBPOM Palembang periksa 42 sample makanan di Pasar 26 Ilir

Jamu Berformalin dan Bumbu Masakan Kedaluwarsa Ditemukan di PalembangKominfo Palembang

Dalam sidak perdana itu, BBPOM Palebang sengaja mengamankan 42 sampel untuk diuji, mulai dari tahu, mi, kerupuk, serta beberapa jajanan lain yang dijulan pedagang Pasar 26 Ilir Palembang.

"Dari sampel itu, kita menemukan jamu formalin dan bumbu masakan yang basi atau kedaluwarsa," kata dia.

Baca Juga: Ssttt..29 Kilo Terasi di Palembang Mengandung Rhodamin B

2. Pemkot dan BBPOM Palembang bakal periksa distributor bumbu masakan

Jamu Berformalin dan Bumbu Masakan Kedaluwarsa Ditemukan di PalembangKominfo Palembang

Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianfi Agustinda atau Finda, berencana melacak distributor bumbu kemasan untuk memastikan kondisi distribusi ke masyarakat agar layak konsumsi.

"Kami akan terus melaksanakan sidak bersama BBPOM ke beberapa pasar lainnya, untuk memastikan keamanan makanan baik itu di pasar tradisional maupun modern," jelasnya

3. Minta masyarakat lapor ke BBPOM

Jamu Berformalin dan Bumbu Masakan Kedaluwarsa Ditemukan di PalembangKominfo Palembang

Sidak makanan di pasar bersama BBPOM Palembang merupakan kegiatan rutin Pemkot untuk mencegah masyarakat mengonsumsi makanan berbahaya, serta menghindari warga mendapatkan makanan mengandung zat berbahaya.

"Kami juga meminta masyarakat aktif lapor ke BBPOM jika menemukan makanan berbahaya dan kedalawursa agar ditarik," kata Fitri.

Baca Juga: 30 Persen Makanan di Pasar Tradisional Palembang Ada Bahan Berbahaya

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya