Dewan Pendidikan Sumsel: Orangtua dan Siswa Keluhkan Belajar Virtual 

Belajar daring menghilangkan interaksi sosial saat sekolah

Palembang, IDN Times - Ketua Dewan Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel), Zulkifli Dahlan, menilai kegiatan belajar mengajar (KBM) secara virtual di tengah pandemik COVID-19 menimbulkan keluhan dari peserta didik maupun orangtua.

Menurut Zulkifli, pandemik COVID-19 memang mendorong belajar melalui daring untuk menghindari penularan. Hanya saja, belakangan metode online menjadi kurang efektif untuk belajar.

"Proses pembelajaran saat ini jadi penting. Memang pemerintah menganjurkan belajar daring. Tapi, metode online akhir-akhir ini jadi kurang efektif. Bagaimanapun pembelajaran terbaik adalah tatap muka dan berinteraksi langsung," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (25/6).

1. Homeschooling bisa menjadi opsi pembelajaran di masa COVID-19

Dewan Pendidikan Sumsel: Orangtua dan Siswa Keluhkan Belajar Virtual Ilustrasi belajar di rumah (IDN Times/Rochmanudin)

Zulkifli mengungkapkan, persoalan tidak efektif belajar daring bukan hanya di Indonesia tapi juga terjadi di negara maju seperti Amerika Serikat. Banyak faktor yang membuat digitalisasi kurang diminati, seperti hilangnya interaksi sosial.

"Penguatan digital e-learning bukan lagi satu keniscayaan. Sebab fasilitas belajar digital sudah banyak di internet. Alangkah baiknya, proses belajar online beralih menjadi homeschooling," ungkap dia.

Baca Juga: Disdik Sumsel Serahkan Keputusan Masuk Sekolah ke Pemda Setempat

2. Pendidikan terbaik adalah membentuk karakter

Dewan Pendidikan Sumsel: Orangtua dan Siswa Keluhkan Belajar Virtual ilustrasi belajar online (IDN Times/Mela Hapsari)

Semestinya, lanjut Zulkifli, kurikulum pada masa COVID-19 lebih mengatur pembelajaran interaksi sosial. Apalagi saat pandemik, anak bakal lebih banyak belajar di rumah.

“Ini juga sekaligus mengarah ke karakter, karena pembentukan pendidikan dimulai dari perilaku. Bukan fokus menyelesaikan hal terstruktur mengejar kurikulum dan sebagainya, kan itu sebenarnya yang menjadi tujuan kita ke depan," lanjutnya.

3. Imbau siswa tak diberikan tugas yang menumpuk

Dewan Pendidikan Sumsel: Orangtua dan Siswa Keluhkan Belajar Virtual Ilustrasi belajar dari rumah (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menurut Zulkifli, pembelajaran jarak jauh harusnya cenderung memberi motivasi dan semangat kepada para siswa agar lebih kuat. Contohnya, tidak memberikan tekanan atau paksaan dalam mengerjakan tugas.

"Kalau ada paksaan mengerjakan tugas dengan waktu yang sangat sedikit, siswa jadi stres dan keliru menjawab soal. Bahkan konsentrasi jadi terpecah, karena tidak fokus memperhatikan materi," tandas dia.

Baca Juga: Sekolah di 5 Daerah Zona Hijau Sumsel Tunggu Arahan Kemendikbud 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya