Dampak Wabah Virus Corona, Income Asita Sumsel Merugi hingga 70%

Asita diminta jalin kerja sama dengan perusahaan 

Palembang, IDN Times - Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Sumsel mengaku pemasukan pariwisata mengalami kerugian hingga 70 persen, akibat dampak wabah virus corona.

Menurut Ketua Asita Sumsel, Anton Wahyudi, kerugian tersebut akibat merosotnya konsumen yang memesan perjalanan wisata ke tiga daerah favorit.

"Secara nominal kita belum bisa merinci, tapi total kerugian mencapai sekitar 70 persen. Apalagi pemesanan wisata ke Singapura, Malaysia dan Thailand terus menurun. Karena konsumen kita lebih dari 50 persen selalu memilih ke tiga negara itu," ujar dia, Kamis (5/3).

1. Tak masuknya Palembang di 10 rute prioritas ikut berpengaruh pada penurunan income

Dampak Wabah Virus Corona, Income Asita Sumsel Merugi hingga 70%Ilustrasi wisatawan ke Sungai Musi dan Jembatan Ampera Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Anton mengungkapkan, penurunan omset agen travel Asita lebih dari 50 persen tersebut, juga dipengaruhi status Palembang yang tidak masuk 10 rute prioritas destinasi wisata promo dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Padahal Palembang jadi kota transit dan jasa. Tentu kita berharap Palembang bisa mendapat diskon tiket di luar 10 destinasi, supaya penyebaran wisatawan bisa merata," ungkap dia.

2. Anggota Asita diminta fokus tingkatkan perjalanan lokal

Dampak Wabah Virus Corona, Income Asita Sumsel Merugi hingga 70%Ilustrasi kunjungan wisatawan ke Indonesia (IDN Times/Saifullah)

Anton menerangkan, agar penurunan ini tidak terus terjadi, sebaiknya anggota agen travel Asita memfokuskan rute perjalanan wisata konsumen ke dalam negeri saja. Karena Indonesia juga punya banyak potensi daerah wisata unggul.

"Penurunan ini terjadi mulai Februari lalu, berbarengan dengan pengumuman dari kementerian. Karena ke Singapore itu memang banyak sekali. Jadi kita imbau supaya agen travel mengalihkan perjalanan ke Eropa dan turki, atau ke dalam negeri saja. Karena pemerintah juga memberikan insentif untuk airlines," terang dia.

Baca Juga: Front Office di Sejumlah Hotel Palembang Mulai Tersaji Sanitizer 

3. Asita diminta tingkatkan kerjasama dengan corporate

Dampak Wabah Virus Corona, Income Asita Sumsel Merugi hingga 70%Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia) Sumsel, Herlan Aspiudin (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia(PHRI) Sumsel, Herlan Aspiudin melanjutkan, upaya mengembalikan stabilitas omset wisatawan dan kunjungan tamu ke Sumsel terutama Palembang, salah satunya dengan meningkatkan kepercayaan dan kerja sama agen travel dengan corporate.

"Contoh, bagaimana Asita bisa meyakinkan konsumen dan wisatawan agar tidak khawatir melakukan perjalanan ke luar maupun dalam negeri. Terlepas kita semua juga harus waspada. Tetapi, yang terpenting adalah mengedepankan promosi di pasaran dengan membangun kerja sama antar perusahaan atau individual," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya