Biaya Instalasi Pengolahan Air Limbah Rp25 Juta Per Rumah di Palembang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Sei Selayur Palembang mulai diuji pada Kamis (10/8/2023), dengan jumlah saluran IPAL yang baru terpasang sebanyak 15 sambungan rumah (SR).
"Pemasangan IPAL baru sedikit dari target 100 SR, karena biayanya (pasang) mahal," ujar Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo.
Baca Juga: Ramai Warga Palembang Mengeluh Kualitas Air PDAM Keruh
1. Proyek IPAL mulai dikerjakan awal 2017
Proyek IPAL Sei Selayur sudah direncanakan sejak 2011 dan mulai dikerjakan awal 2017. Sedangkan untuk target selesai dijadwalkan operasional pada Desember 2023. Namun karena biaya pemasangan memakan biaya tinggi, maka opresional paling lambat awal 2024.
"Biaya pemasangan untuk rumah atau perkantoran cukup mahal, Rp25 juta per SR," kata dia.
Baca Juga: Ini Daftar Sambungan IPAL Siap Pasang 2023 di Palembang
2. Proyek IPAL di Palembang berasal dari dana sharing
Pembangunan IPAL merupakan proyek Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah dengan dana sharing, ditambah dana bantuan dari Pemerintah Astralia melalui tanam investasi mencapai Rp1,6 triliun.
"Karena biayanya mahal, kita anggarkan tahun ini Rp15 miliar dan tahun depan Rp50 miliar, begitu juga Pemprov Sumsel," timpalnya.
3. Sambungan IPAL akan melayani kawasan tertentu di Palembang
Pembangunan IPAL diharapkan dapat memperbaiki sanitasi air di beberapa kawasan tertentu, di antaranya, Jalan Merdeka, Rusun 26 Ilir, PIM, Pasar 16 Ilir, Dempo, Kuto, Pusri, hingga Kalidoni.
"Kami harap masyarakat atau warga Palembang bisa berpartisipasi untuk pasang IPAL dan semua ada," kata dia.
4. Hanya Palembang mendapatkan dana investasi Australia
Harnojoyo mengklaim sambungan IPAL dapat mengurangi limbah air sehingga pencemaran di Sungai Musi di Palembang berkurang. Apalagi Palembang menjadi kota yang menerima dana investasi.
"Hanya tiga kota yang melakukan pembangunan IPAL yakni Palembang, Makassar, dan Pekanbaru. Namun dua kota lain menggunakan dana pinjaman, sementara Palembang dapat hibah dari Australia dan Kementerian PUPR," jelasnya.
Baca Juga: Tarif PDAM Tirta Musi Palembang Jenis Rumah Tangga Naik 15 Persen