Belajar Online di Sumsel dan Beragam Celah yang Harus Diperbaiki

Orangtua diminta tidak mengeluh

Palembang, IDN Times - Instruksi Kementerian Pendidikan RI agar siswa belajar online dari rumah dinilai belum berjalan efektif, khususnya di Sumatera Selatan. Praktisi pendidikan menilai, imbauan belajar online di tengah wabah COVID-19 itu, perlu diimbangi dengan perbaikan sistem. 

Salah satu pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumsel Suherman menilai, belajar online belum efektif lantaran pada penerapannya malah jadi lebih rumit. Apalagi dari proses daring, kini belajar dari rumah bergeser melalui media televisi dan radio.

"Masih ada beberapa celah yang harus diperbaiki, di luar dari penilaian kalau kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia masih aman," kata Suherman pada Jumat (24/4).

Baca Juga: Disdik Sumsel Perpanjang Waktu Belajar di Rumah Hingga 25 April

1. Penyediaan alat dalam belajar online perlu diperhatikan

Belajar Online di Sumsel dan Beragam Celah yang Harus DiperbaikiIlustrasi Belajar Online di rumah (VOI)

Suherman menyampaikan, perubahan dari belajar daring kemudian berpindah ke media elektronik merupakan langkah cemerlang. Sayangnya, ada beberapa sisi yang kurang siap atau dalam penyajiannya belum maksimal.

Contoh lain, imbuhnya, belajar dalam daring juga harus memperhatikan kesiapan seluruh warga sekolah. Pertanyaan harus juga dijawab, menurut dia, adalah apakah kebutuhan alat belajar online terpenuhi semua?

"Karena beberapa berita yang saya baca, sebagian sekolah justru tidak memiliki alatnya. Ada siswa tanpa smartphone, upayakan juga bagaimana alternatif lain," ujar Suherman. 

2. Durasi singkat membuat komunikasi dua arah berkurang

Belajar Online di Sumsel dan Beragam Celah yang Harus DiperbaikiPara siswa Chandra sedang belajar di rumah - Dok. pribadi Chandra Adhi Putra

Kemudian, hal lain yang disoroti Suherman adalah penerapan belajar melalui media elektronik dengan televisi dan radio. Meskipun sejauh ini cara itu bermanfaat karena melibatkan orang-orang ahli di bidang pendidikan, tetapi efektivitas belajar juga wajib dibenahi.

"Ada sedikit yang saya koreksi, yakni jam tayang belajar terlalu singkat. Kasus ini jadi membuat durasi tanya jawab berkurang. Padahal komunikasi belajar yang baik secara dua arah," jelasnya.

Dengan waktu tayang yang sebentar itu, siswa yang tidak memahami pembahasan satu materi, akan kesulitan. Untuk itu, dia mengusulkan agar jam tayang diperpanjang. Selain itu, imbuhnya, perlu ada sesi tanya jawab khusus agar siswa bisa menanyakan langsung jika kurang mengerti.

"Ide ini tentunya tidak menjadi hambatan yang signifikan," tegas Suherman yang juga mengajar sejarah di SMA PGRI 2 Palembang itu. 

3. Orangtua jadi lebih paham sistematika belajar anak

Belajar Online di Sumsel dan Beragam Celah yang Harus Diperbaikiilustrasi belajar online (IDN Times/Mela Hapsari)

Terlepas dari beragam hambatan dan celah yang masih perlu dibenahi, Suherman menilai, sistem belajar di rumah ini memunculkan banyak hikmah baru yang bisa dipetik. Contohnya, orangtua jadi lebih berperan dalam pendidikan serta pengawasan anak.

"Belajar di rumah membuat orangtua paham bagaimana sistematika sang anak, memahami pelajaran dan mengetahui cara seorang guru mengajar di sekolah," terangnya.

Selain itu, kata Suherman, orangtua dan wali murid lainnya lebih baik tidak mengeluh dengan kondisi saat ini. "Karena pendidikan merupakan tanggung jawab besar milik bersama," kata dia. 

4. Suherman berharap masalah pendidikan cepat teratasi di masa COVID-19

Belajar Online di Sumsel dan Beragam Celah yang Harus DiperbaikiTayangan pembelajaran di TVRI untuk siswa selama belajar di rumah, pada Senin (13/4). (IDN Times/Wayan Antara)

Suherman pun berharap pandemik COVID-19 bisa segera berlalu sehingga aktivitas dunia pendidikan berjalan normal kembali. Tak hanya di Sumsel, namun juga kegiatan belajar di wilayah lain. 

"Masalah pendidikan di Sumsel dan daerah manapun dapat teratasi dengan meningkatkan sinergitas antar pihak terkait dan masyarakat, sehingga ke depan, Sumsel dapat menjadi contoh pendidikan terbaik di tingkat nasional," jelas dia.

Baca Juga: [LINIMASA] Wabah COVID-19 Hantui Warga Banten

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya