Anak Rentan Meninggal Akibat DBD karena Sering di Dalam Ruangan

Sudah ada tujuh anak meninggal sepanjang 2022 di Palembang

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang gencar melakukan sosialisasi waspada Demam Berdarah Dengue (DBD), khususnya di permukiman kumuh sepanjang musim hujan. Sosialisasi itu sekaligus mencegah korban meninggal dunia akibat penularan DBD yang rentan terkena pada anak-anak.

"Rata-rata DBD lebih banyak dan cepat menular ke anak-anak, terutama pada balita dan bayi di Palembang," ujar Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan, Senin (26/9/2022).

Baca Juga: Wawako Palembang Edukasi 4 Cara Waspada DBD di Permukiman

1. Ruangan mengundang nyamuk DBD berkumpul lebih banyak

Anak Rentan Meninggal Akibat DBD karena Sering di Dalam RuanganIlustrasi pasien DBD (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Anak-anak mudah terkena penyakit DBD, khususnya usia bawah lima tahun atau balita karena daya tahan tubuh lebih rentan dan sering berada di dalam ruangan rumah.

"Nyamuk DBD juga senang berada di sekitar lingkungan anak-anak," kata dia.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lanjut Yudhi, DBD yang menyerang anak-anak karena sering berada di ruangan. Sementara ruangan memiliki risiko paling tinggi untuk mengundang nyamuk DBD berkumpul di lingkungan tidak bersih.

Baca Juga: DBD di Muba Meningkat, Sudah Ada 112 Kasus dan 1 Meninggal

2. Suhu lembab dan tempat gelap jadi sarang nyamuk DBD

Anak Rentan Meninggal Akibat DBD karena Sering di Dalam RuanganSeorang ibu mengompres kepala anaknya yang dirawat akibat terserang demam berdarah dengue atau DBD. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Ruangan yang tidak bersih dan lembab sering dijadikan tempat bagi nyamuk DBD berkumpul. Selain itu, kondisi yang kotor akan memperparah sarang nyamuk. Yudi mengingatkan pentingnya menerapkan pola hidup bersih di mana pun berada.

"Dinkes selalu mengedukasi terkait DBD ini, dan mengingatkan warga agar selalu waspada dengan pencegahan 3M plus. Yakni menutup, menguras, dan mengubur," jelasnya.

3. Masyarakat diminta tingkatkan pola hidup bersih

Anak Rentan Meninggal Akibat DBD karena Sering di Dalam RuanganIlustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Sepanjang 2022 tercatat sudah tujuh orang anak-anak di Palembang yang meninggal akibat DBD. Yudhi meminta orangtua untuk bereaksi cepat saat anak mereka demam dengan membawa ke faskes terdekat.

"Kita berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan menjaga pola hidup bersih, agar tidak ada korban tambahan akibat DBD terutama anak-anak," tandas dia.

Baca Juga: Kasus DBD Renggut 5 Nyawa di Tiga Daerah Sumsel

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya