Kasus DBD Renggut 5 Nyawa di Tiga Daerah Sumsel

DBD di Sumsel mencapai 433 kasus selama dua bulan

Palembang, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatra Selatan (Sumsel) tahun 2022 telah merenggut nyawa lima orang. Mereka yang meninggal dunia rata-rata terlambat mendapat penanganan, sehingga keadaannya sudah memburuk saat mendapat pengobatan.

"Angka kematian akibat DBD terjadi di tiga daerah Sumsel. Kasus meninggal dari Palembang ada dua orang, Banyuasin juga sama, dan Empat Lawang satu orang," ungkap Kasi Pengendalian Penyakit Menular dari Dinas Kesehatan (P2M Dinkes) Sumsel, Muyono, Senin (28/2/2022).

1. Kasus DBD relatif menurun sepanjang Februari 2022

Kasus DBD Renggut 5 Nyawa di Tiga Daerah Sumselpexels.com/ Pixabay

Muyono menjelaskan, selama dua bulan terakhir tercatat sudah ada 433 kasus DBD yang menyerang masyarakat Sumsel. Mereka yang terjangkit DBD terbanyak berasal dari daerah perairan seperti Palembang dengan 98 kasus, Banyuasin 60 kasus, diikuti OKU Timur 52 kasus, dan Ogan Ilir 37 kasus.

"Kasus untuk Februari relatif mengalami penurunan dibanding Januari yang mencapai 329 kasus dalam satu bulan," ungkap dia.

Baca Juga: Pancaroba di Awal 2022, Penderita DBD di Muba Sudah 28 Kasus

2. Banjir juga mengakibatkan DBD meningkat

Kasus DBD Renggut 5 Nyawa di Tiga Daerah SumselAnna Shvets dari Pexels

Penurunan kasus DBD di Sumsel terjadi lantaran perubahan kondisi cuaca. Menurut Mulyono, beberapa daerah di Sumsel banyak yang terendam banjir pada Januari 2022 lalu. Kondisi ini dinilai mengakibatkan pertumbuhan DBD.

"Karena pada Januari lalu kondisi hujan dan banjir yang terjadi cukup sering. Sehingga akan menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di sekitar tempat lembab dan genangan," beber dia.

Baca Juga: Dinkes Palembang Ingatkan Warga Gejala DBD Mirip COVID-19

3. Balita dan remaja rentan terkena DBD

Kasus DBD Renggut 5 Nyawa di Tiga Daerah SumselIlustrasi nyamuk DBD (gambar.net)

Pada tahun lalu, penyebaran DBD di Sumsel banyak dialami oleh kelompok usia balita dan remaja sebesar 44 persen, kemudian disusul kelompok usia remaja dan dewasa sebanyak 34 persen.

"Sedangkan kasus DBD menurut jenis kelamin paling banyak dialami oleh laki-laki sebesar 51 persen dan sisanya oleh kelompok wanita," tutup dia.

Baca Juga: Dinkes Palembang Awasi Kasus DBD, Masyarakat Diminta Lakukan PHBS 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya