30 Orang Pasien COVID-19 Meninggal dalam Sehari di Palembang

Total sudah ada 898 kasus kematian di Palembang

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mencatat angka kematian akibat COVID-19 mengalami peningkatan. Dalam sehari, pasien meninggal mencapai 30 orang. Rata-rata mereka adalah pasien bergejala sedang hingga berat.

"Biasanya angka peningkatan kematian berkisar 5 hingga 10 kasus. Namun sejak beberapa pekan terakhir, angka kematian naik dua kali lipat," ujar Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan, Rabu (4/8/2021).

1. Pasien meninggal meski dalam perawatan di rumah sakit

30 Orang Pasien COVID-19 Meninggal dalam Sehari di PalembangIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan data hingga 3 Agustus 2021 kemarin, total kasus meninggal karena COVID-19 di Palembang menyentuh angka 898 orang. Pasien yang meninggal dominan setelah menjalani rawat inap di rumah sakit rujukan COVID-19.

"Tapi angka tiap rumah sakit fluktuatif dan selalu berubah-ubah," kata dia.

Baca Juga: Pemkot Palembang Tambah 1 Hektar TPU COVID-19 di Gandus

2. Pasien meninggal tersebar dari berbagai rumah sakit rujukan

30 Orang Pasien COVID-19 Meninggal dalam Sehari di PalembangIlustrasi petugas medis berada di dalam ruangan Respiratory Intensive Care Unit. (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Sebanyak 681 pasien meninggal berasal dari rumah sakit, dan sisanya meninggal saat isolasi mandiri (isoman). Angka kematian tertinggi terjadi di RSMH sebanyak 162 kasus, RSK Charitas ada 127 kasus, RSUD Bari 81 kasus, dan RS Hermina sebanyak 69 kasus.

"Sisanya dari Rumah Sakit Bhayangkara, Siti Khadijah, Siti Fatimah, Pusri, Rumah Sakit Pelabuhan, Pertamina, dan Rumah Sakit Bunda. Serta dari beberapa faskes lainnya," timpal dia.

3. Ada 223 kasus COVID-19 meninggal tanpa penyakit penyerta

30 Orang Pasien COVID-19 Meninggal dalam Sehari di PalembangIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Dari data simtomatik atau berdasarkan gejala yang timbul, kebanyakan pasien yang meninggal tanpa penyakit penyerta sebanyak 223 kasus. Sedangkan pasien dengan komorbid mencapai 194 kasus.

"Lalu untuk hipertensi ada 153 kasus, dan sisa lainnya dari penyakit diabetes militus, jantung, penyakit paru obstruktif kronik, gagal ginjal kronis, dan terakhir stroke," tandasnya.

Baca Juga: Dinsos Palembang Diminta Validasi Data Penerima Bansos PPKM

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya