3 Kabupaten di Sumsel Mengaku Siap Laksanakan Belajar Tatap Muka

Disdik Sumsel tegaskan penutupan kembali jika ada kluster

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Selatan (Disdik Sumsel), Riza Pahlevi menyampaikan, sudah ada tiga kabupaten yang menyatakan siap melaksanakan kegiatan belajar tatap muka di sekolah pada 2021 mendatang.

"Untuk jenjang SMA dan SMK di Banyuasin, Empat Lawang dan OKU Timur," ujarnya, Kamis (31/12/2020).

1. Banyuasin sudah lakukan belajar tatap muka sebelum pembagian rapor 2020

3 Kabupaten di Sumsel Mengaku Siap Laksanakan Belajar Tatap MukaIlustrasi sekolah dengan sarana protokol kesehatan COVID-19 (Dok. KPAI)

Bahkan dari tiga kabupaten tersebut, Banyuasin sudah lebih dulu melakukan belajar tatap muka sebelum pembagian rapor semester kenaikan kelas tahun ajaran 2020/2021. Menurut Riza, pihak sekolah beralasan daerah tersebut masuk dalam kategori aman dari penyebaran COVID-19.

"Sebelum ada keputusan menteri, Banyuasin sudah tatap muka. Kita izinkan karena zona kuning. Tetapi memang saat kembali belajar langsung, kita sudah tegaskan jika timbul klaster baru maka sekolah langsung ditutup, termasuk daerah lain yang juga siap dengan penerapan prokes," kata dia.

Baca Juga: Disdik Palembang: 96 Persen Sekolah Belum Siap Belajar Tatap Muka 

2. Kesiapan belajar tatap muka sudah melalui koordinasi

3 Kabupaten di Sumsel Mengaku Siap Laksanakan Belajar Tatap MukaIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Pemberian zin belajar tatap muka di tiga wilayah itu kata Riza, sudah melalui koordinasi bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat tingkat provinsi. Bahkan semua stakeholder telah melakukan rapat internal bersama.

"Satgas COVID-19 wilayah juga punya tanggung jawab. Memeriksa kelengkapan prokes pun harus betul-betul, persyaratannya terpenuhi dan aman terkendali. Tim pemantau ke sekolah turut melihat lokasi. termasuk sekolah harus ada izin orangtua," tambahnya.

3. Belajar tatap muka cepat atau lambat harus dilakukan

3 Kabupaten di Sumsel Mengaku Siap Laksanakan Belajar Tatap MukaIlustrasi pengenalan lingkungan sekolah di salah satu sekolah negeri Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Riza, kondisi daerah yang aman dan masuk dalam zona tidak bahaya mendorong belajar tatap muka harus terlaksana. Sebab pembelajaran di sekolah memang lambat laun harus kembali dimulai, dan para siswa perlahan masuk sekolah seperti normal.

"Yang namanya belajar tatap muka baik lambat, cepat, dan sedang, pasti akan dilakukan," tegas dia.

Ia menegaskan, jika sekolah yang melaksanakan tatap muka tak cukup memadai untuk menerapkan prokes, pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring menjadi solusi terbaik.

"Kembali belajar online, tapi dengan terobosan-terobosan yang sifatnya inovatif sehingga mengurangi dampak negatif seperti tingkat stres anak-anak. Kalau tatap muka ada dampak dan tidak berjalan efektif hingga timbul klaster baru, artinya belajar tatap muka ditutup lagi," tandas dia.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya