2 Koridor Feeder LRT Palembang Setop Operasi Lagi, 69 Pegawai Nganggur

Pemkot belum perpanjang kontrak pihak pengelola Feeder LRT

Intinya Sih...

  • Feeder LRT di Palembang berhenti operasi sejak 1 Januari 2024 karena Pemkot tidak melanjutkan kontrak dengan PT TGM.
  • Puluhan karyawan Feeder LRT dirumahkan akibat tunggakan gaji oleh Pemkot Palembang hingga Rp1,8 miliar selama tiga bulan.
  • Penjabat Wali Kota Palembang menjanjikan subsidi dan layanan gratis bagi pengguna Feeder LRT hingga 2024 dengan anggaran sekitar Rp13 miliar dari APBD 2024.

Palembang, IDN Times - Dua koridor Feeder LRT transportasi penghubung di Palembang kembali setop beroperasi sejak 1 Januari 2024. Pemerintah Kota (Pemkot) tidak melanjutkan kontrak kerja sama PT Transportasi Global Mandiri (TGM) selaku penanggung jawab Feeder LRT.

Sebelumnya Feeder LRT Palembang sempat tak operasional akibat awak pengemudi belum menerima gaji dari Pemkot selama tiga bulan. Akibatnya, Feeder LRT Koridor 1 (Talang Kelapa–Talang Buruk) dan rute 2 (Asrama Haji–Sematang Borang) setop beroperasi. Puluhan karyawan pun dirumahkan.

Baca Juga: 19 Ribu Orang Naik LRT Palembang Saat Malam Tahun Baru

1. Kontrak kerja sama Pemkot Palembang dan PT TGM berakhir 31 Desember 2023

2 Koridor Feeder LRT Palembang Setop Operasi Lagi, 69 Pegawai NganggurKantor Wako Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kepala Bagian Operasional PT TGM Fajar Wahyudi, mengatakan operasional Feeder LRT untuk dua koridor memang tanggung jawab Pemkot dan bukan subsidi dari Kementerian Perhubungan. Tunggakan gaji juga sering terjadi karena kekurangan anggaran.

"Kalau sekarang setop operasional karena kita masih menunggu dari pusat untuk perpanjangan kontrak, jadi per 1 Januari kemarin sudah tidak lagi berjalan," kata dia.

Baca Juga: Gaji Sopir Feeder LRT Palembang Baru Dibayar untuk Bulan Oktober

2. Sebanyak 69 awak pengemudi Feeder LRT Palembang bukan pegawai tetap

2 Koridor Feeder LRT Palembang Setop Operasi Lagi, 69 Pegawai Nganggur(Angkot feeder LRT Musi Emas) IDN Times/Istimewa

Pemkot Palembang dalam dua bulan belakangan sudah menunggak membayar gaji pegawai PT TGM dengan sejumlah alasan, salah satunya karena anggaran untuk biaya karyawan sedang dicek Badan Pemeriksa Keungan (BPK) Sumsel.

Pemkot Palembang terlambat memberikan gaji bagi pegawai PT TGM hingga tiga bulan dan menunggak membayar puluhan awak pengemudi Feeder LRT sampai Rp1,8 miliar.

"Ada 69 driver dan 19 karyawan PT TGM harus dirumahkan terlebih dahulu, karena tidak ada dasar untuk mempekerjakan mereka. Status mereka kemarin itu PKWT dan kontraknya habis 31 Desember 2023," jelasnya.

3. Karyawan PT TGM berharap kontrak kerja sama kembali dibahas

2 Koridor Feeder LRT Palembang Setop Operasi Lagi, 69 Pegawai NganggurLRT Sumsel (Dok. LRT Sumsel Official)

Fajar berharap pembahasan perpanjangan kontrak segera diselesaikan dan Feeder LRT Palembang dapat kembali beroperasi. Ia berharap awak pengemudi yang dirumahkan bisa bekerja kembali.

"Nantinya, mereka akan dipekerjakan kembali jika sudah ada perpanjangan kontrak dari Pemkot Palembang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang," timpal dia.

4. Pemkot janjikan subsidi Feeder LRT Palembang hingga Rp13 miliat

2 Koridor Feeder LRT Palembang Setop Operasi Lagi, 69 Pegawai NganggurPj Wako Palembang, Ratu Dewa (IDN Times/Dok. Kominfo Palembang)

Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Palembang, Ratu Dewa, sempat menjanjikan Pemkot bakal memberikan subsidi untuk PT TGM dan angkutan umum Feeder LRT di dua koridor pada Desember 2023, dengan komitmen penumpang pengguna Feeder LRT tetap tidak dipungut ongkos alias gratis hingga 2024.

"Untuk dua trayek yang menjadi tanggung jawab Pemkot Palembang layanan sudah dianggarkan sehingga tahun depan masih gratis. Kebijakan ini sudah dianggarkan di APBD 2024 dengan total sekitar Rp13 miliar," kata Dewa, Minggu (24/12/2023).

Baca Juga: 2 Koridor Angkutan Umum Feeder LRT Palembang Masih Gratis Tahun Depan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya