Puncak Arus Mudik di Bandara Minangkabau Berjalan Lancar

Padang, IDN Times - Executive General Manager PT AP II Kantor Cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Siswanto, menyebutkan puncak arus mudik terjadi pada Jumat (29/4/2022) kemarin, atau sehari lebih awal dari prediksi.
“Puncak arus mudik sudah dilalui dengan lancar dan aman. Puncaknya terjadi Jumat kemarin. Lebih awal sehari dari prediksi kita,” kata Siswanto, Minggu (1/5/2022).
1. Masyarakat ikuti anjuran pemerintah
Siswanto menilai, puncak arus mudik yang lebih cepat menandakan masyarakat sudah taat mengikuti anjuran pemerintah agar mudik lebih awal, sehingga penyebaran atau perjalanan mudik bisa berjalan dengan baik dan lancar.
BIM sejak H-10 hingga H-2 lebaran, jumlah pergerakan penumpang pesawat secara kumulatif tercatat mencapai 58.336 orang penumpang. Sedangkan jumlah pergerakan pesawat udara hingga mencapai 506 penerbangan.
Baca Juga: Lewati Puncak Arus Mudik, 61 Ribu Kendaraan Sudah Masuk Sumsel
2. Didukung kolabrorasi erat antar stakeholder
Menurut Siswanto, arus mudik lebaran di BIM tahun ini dapat berjalan dengan baik dan lancar berkat dukungan dan kolaborasi erat di antara stakeholder. Termasuk juga pemudik yang sudah merencanakan perjalanan sedari awal, atau tidak mendekati hari lebaran.
3. Transportasi udara miliki tiga keunggulan
Siswanto menambahkan, moda transportasi udara memiliki tiga keunggulan untuk mengakomodir tingginya permintaan selama lebaran. Moda transportasi udara disebutnya membantu memudahkan pemudik melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga
Keunggulan pertama yang dimiliki transportasi udara yakni fleksibilitas. Salon penumpang bisa memilih tanggal dan jam keberangkatan serta maskapai yang sesuai dengan kebutuhan.
Lalu transportasi udara memiliki kapasitas yang dapat disesuaikan dengan permintaan. Apabila permintaan tinggi, AP II selaku operator bandara akan berkoordinasi dengan maskapai dan ground handling serta pihak terkait lainnya untuk menambah kapasitas kursi penerbangan melalui mekanisme extra flight (penerbangan tambahan), pengaturan slot time penerbangan, dan perpanjangan jam operasional bandara.
Sedangkan keunggulan yang ketiga adalah luasnya konektivitas penerbangan. Transportasi udara menghubungkan setiap provinsi di Indonesia. Melalui jalur udara pula, siapa pun bisa melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya dengan waktu yang singkat.
Baca Juga: Bupati Tanah Datar Pastikan Ada Gelombang Kedua Cabut Baiat NII