TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wabah Penyakit Ngorok Menyebar ke Empat Lawang, Ratusan Kerbau Mati

DKPP Sumsel siapkan 10.000 vaksin SE untuk empat daerah

(Ilustrasi kerbau yang mati karena penyakit ngorok) IDN Times/istimewa

Intinya Sih...

  • Ratusan kerbau mati mendadak di Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan akibat penyakit Septicaemia Epizootica atau ngorok.
  • Warga dan pemerintah daerah berharap agar Dinas Pertanian segera turun tangan untuk mencarikan solusi terhadap wabah ini.
  • Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Efendi, menyediakan 10.000 dosis vaksin SE untuk empat wilayah terdampak dalam waktu dekat.

Empat Lawang, IDN Times - Ratusan ekor kerbau dilaporkan mati mendadak dalam beberapa hari terakhir di berbagai desa Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan (Sumsel).

Wabah yang menyerang hewan ternak jenis kerbau diduga terserang penyakit Septicaemia Epizootica atau ngorok. Sama seperti wilayah lain yang sebelumnya terjangkit, kematian hewan ternak ini cepat menular dan tidak terdeteksi sebelumnya.

Baca Juga: Pemprov Sumsel Siapkan 10.000 Vaksin untuk Kerbau Rawa Bebas Wabah

1. Wabah penyakit ngorok menyebar ke beberapa kecamatan

(Disbunnak OKI saat melakukan langkah mitigasi terhadap kematian ratusan hewan ternak kerbau) IDN Times/istimewa

Camat Pendopo, Sefta Doris, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa di kawasannya banyak kerbau yang terserang penyakit sehingga puluhan hewan ternak tersebut mati.

“Banyak hewan ternak warga jenis kerbau yang mati akibat penyakit ngorok, bukan hanya di Kecamatan Pendopo, tetapi banyak di kecamatan lain seperti Muara Pinang, Lintang Kanan, Pendopo, dan Pendopo Barat," ujarnya, Kamis (18/4/2024).

Pihaknya sudah melaporkan secara lisan ke Dinas Pertanian Empat Lawang. Warga juga berharap agar pemerintah daerah segera turun tangan dan mencarikan solusi agar penyakit hewan ternak ini segera pulih.

“Tadi sudah kami laporkan ke dinas terkait, katanya mau turun ke lapangan tapi belum diberi kabar kapan pastinya," jelasnya.

Baca Juga: Semakin Bertambah, Sudah 431 Ekor Kerbau di OKI Mati Mendadak

2. Hanya dalam hitungan hari kerbau mati mendadak

(Kerbau yang mati akibat penyakit ngorok di OKI) IDN Times/istimewa

Masyarakat Desa Tanjung Raman juga mengeluhkan kerbau banyak mati mendadak. Menurut warga, kematian hewan ternak kerbau sudah sering terjadi belakangan ini. Kematian kerbau sudah terjadi sejak lima hari terakhir. Wabah yang menyerang kerbau membuat pemilik ternak di Kecamatan Pendopo dan sekitarnya menjadi panik. Sebab hanya dengan hitungan hari puluhan kerbau mati mendadak.

Informasi yang dihimpun ada ratusan kerbau mati, di antaranya, di Desa Tanjung Raman ada 50 ekor, Desa Nanjungan berjumlah 54 ekor, dan untuk desa lainnya belum mendapatkan angka pasti. Warga di Kecamatan Pendopo mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

3. Penularan penyakit ngorok sangat cepat karena kontak fisik

(Kerbau yang mati akibat penyakit ngorok di OKI) IDN Times/istimewa

Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Efendi, mengatakan wabah penyakit ngorok yang menyebabkan kematian ternak itu terjadi di empat wilayah yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Banyuasin, dan Empat Lawang.

Penyebaran penyakit ngorok di Sumsel begitu cepat, karena para peternak masih menggunakan cara lama dengan melepaskan kerbau secara liar. Padahal penularan penyakit ngorok langsung menyebar lewat kontak fisik.

"Banyak kerbau peliharaan ini diliarkan. Makanya susah untuk mengontrol kesehatannya. Peternak diminta untuk mengandangkan kerbau peliharaannya. Nanti juga akan diberikan bantuan desinfektan di seluruh kandang, sehingga lepas dari bakteri ataupun penyakit," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya