TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menolak Dicerai, Alasan Suami Siram Air Keras ke Istri di Prabumulih

Sudah setahun ribut soal ekonomi sampai pisah rumah

Pexels (Timur Weber)

Intinya Sih...

  • Kasus penyiraman cairan air keras terhadap PNS Puskesmas Prabumulih Barat masih bergulir, pelaku kabur setelah menyerang istrinya.
  • Kehidupan rumah tangga korban dan pelaku tak harmonis akibat persoalan ekonomi selama setahun terakhir.
  • Pasangan suami-istri memilih jalur pisah rumah karena ketidakharmonisan, namun pelaku masih sering mendatangi korban di tempat kerja.

Prabumulih, IDN Times - Kasus penyiraman cairan air keras atau asam sulfat (cuka para) terhadap AP, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Puskesmas Prabumulih Barat kini terus bergulir. Pelaku merupakan YS, suami korban yang masih kabur usai menyerang istrinya.

Belakangan diketahui jika kehidupan rumah tangga antara korban dengan pelaku sudah tak harmonis lagi. Hal ini diungkapkan anak korban saat melaporkan peristiwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di SPKT Kapolres Prabumulih.

Baca Juga: PNS Puskesmas Disiram Air Keras oleh Suaminya Saat Kerja

1. Polisi buru pelaku usai terima laporan anak korban

ilustrasi kekerasan (IDN Times/Aditya Pratama)

Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo mengatakan, anak korban menuturkan ketidakharmonisan rumah tangga orangtuanya itu sudah berlangsung sejak setahun terakhir karena persoalan ekonomi. 

"Setahun terakhir selalu terjadi perdebatan rumah tangga, asal-usulnya karena masalah ekonomi. Suaminya atau bapaknya yang bekerja sebagai tukang ojek tidak cukup memenuhi kebutuhan rumah tangga," ujar Endro, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga: Istri Potong Kelamin Suami Ungkap Kesal Korban Hamili Wanita Lain

2. Sudah dua bulan pelaku dan korban pisah rumah

Kapolres menambahkan, ketidakharmonisan ini akhirnya memaksa pasangan suami-istri memilih pisah rumah. Namun meski sudah berpisah, YS kerap mendatangi AP di tempatnya bekerja.

"Menurut laporan anak korban sudah 2 bulan ibunya pisah rumah dengan ayahnya. Ibunya tinggal di rumah mereka sementara ayahnya tinggal di rumah orangtua angkatnya," jelas Kapolres.

Kemudian korban juga telah mengajukan proses perceraian di Inspektorat. Mendengar itu mungkin menurut si anak yang menjadi pemicu dari kejadian kemarin.

"Saat ini personel kami tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku kekerasan dalam rumah tangga tersebut,” tutupnya.

Berita Terkini Lainnya