TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pria di Sumsel Dorong Gerobak Bawa Istri Berobat karena Tak Punya Uang

Parmin berusaha ke klinik membawa istrinya dengan gerobak

Ilustrasi konten viral. (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya Sih...

  • Seorang pria di Lubuk Linggau, Sumsel, membawa istrinya berobat menggunakan gerobak karena tak memiliki kendaraan dan uang.
  • Pria tersebut bernama Parmin, warga Kelurahan Sumber Agung, yang sering berpindah-pindah tempat tinggal dengan istri dan anaknya.
  • Ketua RT setempat mengakui keterbatasan biaya untuk pengobatan istri Parmin setelah video viral di media sosial.

Lubuk Linggau, IDN Times - Diduga tak memiliki kendaraan dan tak memiliki uang, seorang pria di Kota Lubuk Linggau, Sumatra Selatan (Sumsel), terpaksa membawa istrinya berobat menggunakan gerobak.

Kejadian ini viral di media sosial @berita_lubuklinggau. Dalam narasi video berdurasi 40 detik itu, disebutkan perjuangan seorang suami rela dorong gerobak membawa istrinya berobat ke rumah sakit.

"Terima kasih untuk pihak rumah sakit telah membantu proses pengobatan istri beliau," ungkap keterangan video di akun medsos tersebut.

Baca Juga: Firli Bahuri Pulang Kampung, Asyik Aduk Dodol Durian Bersama Warga

1. Parmin dan istri sebagai pendatang

Potongan video yang viral di medsos (Dok: istimewa)

Setelah ditelusuri, pria yang membawa istrinya ke klinik tersebut merupakan warga Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuk Linggau Utara I, Lubuk Linggau, Sumsel, bernama Parmin. Di dalam gerobak tersebut, istrinya hanya terbaring lemah. Namun ada petugas klinik yang turut membantu mendorong gerobak menuju pintu masuk.

"Benar dari video yang beredar adalah warga kami. Dia (Parmin) merupakan pendatang yang mengontrak di wilayah kami," ungkap Ketua RT, Paino, Senin (29/1/2024).

Baca Juga: Korban Terdampak Banjir di Palembang Dijanjikan Beras Gratis

2. Ketua RT sempat kaget warganya viral

ilustrasi scrolling medsos (pexels.com/Karolina Grabowska)

Paino mengakui jika istri Parmin sudah sering sakit dan sempat dirujuk ke Palembang. Namun karena keterbatasan biaya, akhirnya pengobatan pun tidak dilakukan.

"Kami kaget setelah viral itu," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya